Sabtu, 27 Agustus 2011

PERAN PESANTREN DALAM MEWUJUDKAN PENDIDIKAN BERKARAKTER BAGI PELAJAR BANGSA INDONESIA

Dalam sejarah pendidikan di Indonesia, pesantren adalah termasuk lembaga pendidikan tertua, bahkan dalam sejarah perjuangan dan pembangunan bangsa, pesantren sudah banyak memberikan peran nyata dalam melahirkan pemimpin yang berkarakter kuat, militan, penuh integritas, gigih, visioner, pantang menyerah dan ikhlas dalam berjuang. Peran tersebut tidak berhenti pada masa perjuangan bangsa, melainkan hingga dewasa ini, pimpinan institusi tertinggi negara banyak yang dipimpin oleh tokoh nasional dengan latar belakang pesantren.
Begitu besar peranan pesantren dalam dunia pendidikan di bangsa ini, sehingga kelak dapat memberikan andil besar dalam mewujudkan Indonesia menjadi bangsa yang bermantabat dan berpendidikan. Berbicara tentang tentang tujuan tersebut, maka tidak akan juga terlepas dari sebuah tanggung jawab pesantren dalam mewujudkan tujuan tersebut pada perkembangan zaman modernitas saat ini. Dalam memahami gejala modernitas yang kian berkembang, pesantren sebagaimana yang di istilahkan Gus Dur sebagai ‘sub kultur’ yang memiliki dua tanggung jawab secara bersamaan, yaitu sebagai lembaga agama Islam dan sebagai bagian dari masyarakat yang bertanggung jawab terhadap perubahan dan rekayasa social di masyarakat. Dan alam prakteknya, di samping menyelenggarakan kegiatan pengajaran, pesantren juga sangat memperhatikan pembinaan pribadi melalui penanaman tata nilai dan kebiasaan di lingkungan pesantren.
Kalau boleh saya berpendapat, Pendidikan di pesantren secara umum memiliki tujuan yang secara tidak langsung sama dan sejalan dengan tujuan yang diharapkan dalam sistem pendidikan nasional, diantaranya berbudi luhur, kemandirian, kesehatan rohani. Bahkan jika pahami lebih dalam lagi, maka akan tampak ciri utama tujuan pendidikan di pesantren sebagai berikut:
1. Berakhlaqul karimah
2. Memiliki kebijaksanaan menurut ajaran Islam
3. Kepemimpinan
4. Berkemampuan mengatur diri sendiri
5. Memiliki rasa kebersamaan yang tinggi
6. Menghormati orang tua dan guru
7. Cinta kepada ilmu
8. Kesederhanaan.
Dari tujuan-tujuan di atas, hal yang menjadi dasar dan pokok adalah tentang mewujudkan santri ataupun generasi muda yang berakhlaqul karimah, karena sesuai dan sejalan dengan misi utama diutusnya Nabi Muhammad SAW, sebagaimana diterangkan dalam hadits beliau bahwa Beliau diutus di muka bumi untuk menyempurnakan akhlaq.
Dari konsep pendidikan pesantren yang saya sampaikan tersebut adalah memiliki maksud membina karakter santri yang islami dalam beribadah dan bermasyarakat. Konsep pendidikan karakter pesantren tersebut bisa digunakan sebagai konsep untuk membangun karakter pelajar muda di Indonesia. Kecenderungan yang saat ini terjadi di tengah-tengah kehidupan bermasyarkat dan berbangsa adalah sedikit demi sedikit tergerusnya karakter mulia generasi muda oleh kemajuaun zaman, terutama oleh kekuatan arus besar liberalisme, kapitalisme, materialisme dan sentimen keagamaan yang mengikis karakter pelajar bangsa indonesia.
Perilaku buruk kalangan pelajar terjadi merata diseluruh Indonesia, mulai dari tawuran, pornografi yang menjangkau anak dibawa umur, dan tindak kejahatan lainnya. Dan di sisi lain, pelajar bangsa Indonesia juga menghadapi isu radikalisme, fundamentalisme dan terorisme yang mengancam keutuhan dan jati diri bangsa yang bersendikan bhineka tunggal ika dan berdasarkan Pancasila.
Dalam menghadapi permasalahan besar tersebut, pesantren menawarkan solusi bagi keseluruhan masyarakat untuk membendung itu semua dengan konsep pendidikan pesantren yang membina karakter santrinya mulai dari awal. Terlebih pesantren yang berakar dari tradisi Nahdlatul Ulama’ yang menjunjung tinggi nilai luhur kebudayaan Indonesia, toleransi, moderatisme dan keadilan. Contoh kecil dari konsep pendidikan karakter bagi santrinya adalah menumbuhkan rasa persaudaraan dan persahabatan kuat antarsantri sehingga kecil kemungkinan terjadi konflik dan perkelahian. Kesederhanaan merupakan hal lain yang ditekankan kepada para santri. Ada juga tentang tata karma yang harus ditaati oleh para santri setiap waktu dan di manapun ia berada, sehingga kelak ketika terjun di masyarakat mereka telah terbiasa dan terdidik dengan norma agama ataupun norma bermsyarakat yang harus di taati. Sehingga menjadikan santri atau pelajar yang memiliki karakter akhlakul karimah dalam kesalehan ritual dan social.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar