Sabtu, 27 Agustus 2011

HALAL BIHALAL sebagai MOMENTUM PEMBAHARUAN AKHLAK

Alhamdulillah.... hari kemenangan telah tiba. Hari dimana setiap kaum muslim merasakan betapa nikmat rasanya menang dalam hal karimah di bulan Ramadhan. Setelah satu bulan penuh menjalani ibadah di setiap waktu. Hari demi hari silih berganti dengan semangat serontak menjalani ibadah dengan penuh keikhlasan diri mengharap ridha Allah swt. Hari dimana perjuangan dalam menahan segala hal yang notabene-nya kurang baik, hingga kini tiba saatnya meraih puncak kemenangan.
Idul fitri sedang kita jalani. Jika kita mendengar kata “Fitri” maka secara spontanitas fikiran kita terfokus dengan istilah suci. Baik itu berupa suci pakaian, perbuatan, perasaan maupun pikiran. Disadari atau tidak, setiap hari kita melakukan dosa. Baik dosa kepada Allah maupun kepada sesama manusia. Nah, inilah kaitannya dengan adat yang kini telah membudaya di kalagan masyarakat sekitar.
Hampir di seluruh lingkungan masyarakat, setiap kali setelah melaksanakan sholat idul fitri pastilah kita melaksanakan sebuah aktivitas yang lebih akrab disebut dengan halal bihalal. Pada hakikatnya halal bihalal adalah aktivitas bersilaturrahmi yang biasanya kita lakukan setiap saat pada hari-hari biasa. Namun halal bihalal disini diartikan sebagai budaya masyarakat untuk saling bermaaf-maafan sesama muslim sebagai tanda kokohnya jalinan persaudaraan diantara kita pada hari raya idul fitri.
Halal bihalal di kalangan masyarakat biasanya diawali dengan “sungkem” pada orang tua secara pribadi dengan tujuan “nyuwun ngapura”. Nah... kata itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa arab “ghafura” yang artinya minta maaf. Ketika kita sungkem tak lain adalah dengan tujuan minta maaf atas segala kesalahan yang pernah kita perbuat. Sehingga tercipta saling meminta maaf yang dilakukan secara kolektif atau disebut halal bihalal.
Fungsi lain dari halal bihalal adalah mempererat tali persaudaraan antar masyarakat dan menciptakan budaya damai dalam ruang lingkup pembaharuan akhlak kembali ke-fitrah-nya. Mengapa bisa dikatakan demikian ? hal ini didasarkan dari tujuan pokok diadakannya halal bihalal yakni “menyelesaikan problem”, “meluruskan benang kusut”, “mencairkan yang beku” dengan saling bermaaf-maafan. Sehingga akhlak yang semula kurang baik akan di-refresh menjadi akhlak yang lebih baik.
Pada hakikatnya halal bihalal adalah terobosan akulturasi antara budaya jawa dan budaya islam. Uniknya budaya halal bihalal hanya ada di negara Indonesia. Maka jagalah budaya bangsa Indonesia dengan mempererat silaturrahmi melalui halal bihalal dengan maksud saling meminta maaf atas segala kesalahan yang telah kita perbuat selama ini.
Selamat Hari Raya Idul Fitri, Minal Aidin Wal Faizin, Mohon maaf lahir dan batin...............

PERAN PESANTREN DALAM MEWUJUDKAN PENDIDIKAN BERKARAKTER BAGI PELAJAR BANGSA INDONESIA

Dalam sejarah pendidikan di Indonesia, pesantren adalah termasuk lembaga pendidikan tertua, bahkan dalam sejarah perjuangan dan pembangunan bangsa, pesantren sudah banyak memberikan peran nyata dalam melahirkan pemimpin yang berkarakter kuat, militan, penuh integritas, gigih, visioner, pantang menyerah dan ikhlas dalam berjuang. Peran tersebut tidak berhenti pada masa perjuangan bangsa, melainkan hingga dewasa ini, pimpinan institusi tertinggi negara banyak yang dipimpin oleh tokoh nasional dengan latar belakang pesantren.
Begitu besar peranan pesantren dalam dunia pendidikan di bangsa ini, sehingga kelak dapat memberikan andil besar dalam mewujudkan Indonesia menjadi bangsa yang bermantabat dan berpendidikan. Berbicara tentang tentang tujuan tersebut, maka tidak akan juga terlepas dari sebuah tanggung jawab pesantren dalam mewujudkan tujuan tersebut pada perkembangan zaman modernitas saat ini. Dalam memahami gejala modernitas yang kian berkembang, pesantren sebagaimana yang di istilahkan Gus Dur sebagai ‘sub kultur’ yang memiliki dua tanggung jawab secara bersamaan, yaitu sebagai lembaga agama Islam dan sebagai bagian dari masyarakat yang bertanggung jawab terhadap perubahan dan rekayasa social di masyarakat. Dan alam prakteknya, di samping menyelenggarakan kegiatan pengajaran, pesantren juga sangat memperhatikan pembinaan pribadi melalui penanaman tata nilai dan kebiasaan di lingkungan pesantren.
Kalau boleh saya berpendapat, Pendidikan di pesantren secara umum memiliki tujuan yang secara tidak langsung sama dan sejalan dengan tujuan yang diharapkan dalam sistem pendidikan nasional, diantaranya berbudi luhur, kemandirian, kesehatan rohani. Bahkan jika pahami lebih dalam lagi, maka akan tampak ciri utama tujuan pendidikan di pesantren sebagai berikut:
1. Berakhlaqul karimah
2. Memiliki kebijaksanaan menurut ajaran Islam
3. Kepemimpinan
4. Berkemampuan mengatur diri sendiri
5. Memiliki rasa kebersamaan yang tinggi
6. Menghormati orang tua dan guru
7. Cinta kepada ilmu
8. Kesederhanaan.
Dari tujuan-tujuan di atas, hal yang menjadi dasar dan pokok adalah tentang mewujudkan santri ataupun generasi muda yang berakhlaqul karimah, karena sesuai dan sejalan dengan misi utama diutusnya Nabi Muhammad SAW, sebagaimana diterangkan dalam hadits beliau bahwa Beliau diutus di muka bumi untuk menyempurnakan akhlaq.
Dari konsep pendidikan pesantren yang saya sampaikan tersebut adalah memiliki maksud membina karakter santri yang islami dalam beribadah dan bermasyarakat. Konsep pendidikan karakter pesantren tersebut bisa digunakan sebagai konsep untuk membangun karakter pelajar muda di Indonesia. Kecenderungan yang saat ini terjadi di tengah-tengah kehidupan bermasyarkat dan berbangsa adalah sedikit demi sedikit tergerusnya karakter mulia generasi muda oleh kemajuaun zaman, terutama oleh kekuatan arus besar liberalisme, kapitalisme, materialisme dan sentimen keagamaan yang mengikis karakter pelajar bangsa indonesia.
Perilaku buruk kalangan pelajar terjadi merata diseluruh Indonesia, mulai dari tawuran, pornografi yang menjangkau anak dibawa umur, dan tindak kejahatan lainnya. Dan di sisi lain, pelajar bangsa Indonesia juga menghadapi isu radikalisme, fundamentalisme dan terorisme yang mengancam keutuhan dan jati diri bangsa yang bersendikan bhineka tunggal ika dan berdasarkan Pancasila.
Dalam menghadapi permasalahan besar tersebut, pesantren menawarkan solusi bagi keseluruhan masyarakat untuk membendung itu semua dengan konsep pendidikan pesantren yang membina karakter santrinya mulai dari awal. Terlebih pesantren yang berakar dari tradisi Nahdlatul Ulama’ yang menjunjung tinggi nilai luhur kebudayaan Indonesia, toleransi, moderatisme dan keadilan. Contoh kecil dari konsep pendidikan karakter bagi santrinya adalah menumbuhkan rasa persaudaraan dan persahabatan kuat antarsantri sehingga kecil kemungkinan terjadi konflik dan perkelahian. Kesederhanaan merupakan hal lain yang ditekankan kepada para santri. Ada juga tentang tata karma yang harus ditaati oleh para santri setiap waktu dan di manapun ia berada, sehingga kelak ketika terjun di masyarakat mereka telah terbiasa dan terdidik dengan norma agama ataupun norma bermsyarakat yang harus di taati. Sehingga menjadikan santri atau pelajar yang memiliki karakter akhlakul karimah dalam kesalehan ritual dan social.

Tema pidato "TAUBAT"

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Alhamdulillahi nasta’inuhu wanas taghfiruh
Wana’udzubillahi min sururi anfusina
Wamin sayyi’ati a’malina
Man yahdillahu fala mudhilalah
Wa man yudlil fala hadiyalah
Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad
Wa’ala alihi sayyidina Muhammad
Amma ba’ad

Yang saya hormati ibu kepala Madrasah Aliyah Negeri Keboan
Yang saya hormati bapak dan ibu guru
Serta teman-temanku yang berbahagia.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ilahi Robbi yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayahnya kepada kita sehingga kita dapat bermujahadah dalam keadaan sehat wal ‘afiyah.
Shalawat ma’a salam tetap kita sanjungkan kepada junjungan kita Nabi Akhiruzzaman, Nabi Muhammad Saw. Yang telah membimbing kita dari jalan yang gelap gulita, menuju jalan yang terang benderang yakni Addinul Islam Wal Iman.

Hadirin yang berbahagia,
Sebelum saya mulai pidato singkat ini, saya mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada Master of Ceremony yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyampaikan sedikit ulasan tentang taubat.

Hadirin yang berbahagia
Manusia tak lepas dari salah dan dosa. Baik yang disengaja maupun yang tidak. Baik yang kecil maupun yang besar. Oleh sebab itu agar kesalahan kita selalu menumpuk, maka kita harus segera sadar dan kembali ke jalan yang diridhai Allah SWT.
Di zaman yang serba mini seperti sekarang ini, masih banyak kasus serupa yang kita hadapi. Mulai dari hp mini, notebook mini, jilbab mini, bahkan pakaian yang sering kita lihatpun banyak yang mi....ni. betul apa tidak....??
Sekarang jika saya yang bertanya kepada kaum adam yang disini. Bagaimana sih ekspresi kalian jika melihat cewek berpakaian mini. Apakah semacam
@ Wau..... Amazing....... atau,
@ Alhamdulillah..... dengan alasan telah menerima kenikmatan berupa sodaqoh populer gratis.atau...
@ Astaghfirullah hal adzim........
Ucapan yang terakhir tersebut memang benar, namun tangannya ya tidak boleh seperti ini juga kan ? Ucapan istighfar memang patut untu di ucapkan, karena ketika itu kita telah secara tidak sengaja melihat suatu hal yang mengundang syahwat muncul. Nah syahwat itulah yang dapat mendorong adanya hawa nafsu.
Bertaubat tidak hanya di ucap secara lisan saja, namun juga harus bersungguh-sungguh di hati, fikiran dan juga perbuatan. Oleh sebab itu, kita harus menyelingi perbuatan kita dengan perbuatan yang baik. Apalagi ketepatan pada 10 hari ke dua bulan suci Ramadhan yang penuh ampunan ini.....
Allah berfirman :

“Mintalah ampun kepada Tuhanmu, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun”. (Q.S. Nuh:10)

Hadirin yang berbahagia,
Banyak cara untuk meminta ampun kepada Allah, dengan tirakat, berdzikir, dan juga bersenandung. Hampir seluruh remaja di zaman ini tidak pernah ketinggalan dengan perkembangan musik Indonesia. Mulai dari pop, rock, jazz, klasik dan yang lainnya. Karena mereka sudah terbiasa bernyanyi setiap hari. Namun jika ditanya apakah kita sudah bershalawat atau bersenandung untuk pencipta kita ?. Diam seribu bahasalah yang hanya kita lakukan. Karena “Witing Trisno Jalaran Songko Kulino”.
Yang terbiasa nyanyi ya dia pasti jago nyanyi. Dan lain sebagainya. Oleh karena itu kita harus berusaha membiasakan untuk beristighfar daripada melakukan hal-hal yang kurang bermanfat.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Cukup sekian yang dapat saya sampaikan, semoga kita termasuk orang yang senantiasa minta ampun kepada Allah dan bertaubatan nasuha. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati para hadirin, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhirul Kalam
Usikum Wanafsin Bitaqwallah
Wabillahi Taufik Wal Hidayah
Waridha Wal Inayah
Tsummas Salamu’alaikum Wr. Wb.

NB* Naskah pidato untuk mengisi acara pondok Romadhon MAN Keboan Jombang

PUITISASI AL-QUR'AN (Special Ramadhan 2011)

KEMEGAHAN DUNIA
(Q.S. At-Takatsur :1-8)
Oleh : Lyla & Lilis

Benalu hidup tiada henti menghampiri
Berpencar, mengincar jati diri yang dzalim
Berkuasa dalam batin yang buta
Lihatlah dunia hanya tipu daya
Belenggu baginya yang dusta

Tidakkah engkau menyadari
Engkau telah dilalaikan oleh kemewahan
Menari-nari bersyair diatas harta dunia
Mendayu-dayu berlimang kesombongan
Berlomba-lomba mengejar kemegahan dunia

Mata hati telah tertutupi
Oleh kebringasan harta duniawi
Kepentingan akhirat seakan sirna
Kepentingan dunia seakan yang paling utama
Sadarilah wahai kau manusia
Ta’ takutkah engkau akan balasan-Nya

Janganlah hanya membusungkan dada
Berpacu menyerbu kemegahan dunia
Janganlah sesekali engkau seperti itu
Harta ta’ kan dapat melindungimu
Hingga jasadmu masuk keliang lahat

Kenikmatan dunia yang engkau terima
Kelak akan dipertanggungjawabkan
Sanggupkah kau menjawab pertanyaan tentangnya ?
Sanggupkah engkau bertanggung jawab atasnya ?
Sudahkah engkau bijaksana untuknya ?

Maha Besar Allah yang memiliki hari Pembalasan
Kelak hukuman akan diperuntukkan atasmu
Atas kenistaan dan kesombonganmu
Niscaya engkau akan melihat Jahim
Dan engkau benar-benar akan melihatnya
Dengan pengetahuan “ainul yaqin”

Maka, tengoklah masa depanmu
Tengoklah alam yang akan menghampirimu
Dapatkah engkau merasakan ketentraman disana ?
Maha Benar Allah dengaan segala firmannya

Sabtu, 21 Mei 2011

SYI'IRAN GUSDUR

SYI'IRAN GUSDUR

Ngawiti ingsun nglaras syi’iran
Kelawan muji marang Pengeran
Kang paring rohmat lan kenikmatan
Rino wengine tanpo pitungan (2x)

Duh bolo konco prio wanito
Ojo mung ngaji syare’at bloko
Gur pinter ndongeng nulis lan moco
Tembeh mburine bakan sangsoro (2x)

Akeh kanga pal Qur’an Hadis-e
Seneng ngafirke marang liyane
Kafire dewe gak digatekke
Yen isih kotor ati akale (2x)

Gampang kabujuk nafsu angkoro
Ing pepaese gebyare ndunyo
Iri lan meri sugihe tonggo
Mulo atine peteng lan nisto (2x)

Ayo sedulur joh nglalekake
Wajibe ngaji sak pranatane
‘Nggo ngandelake iman teuhid-e
Baguse sangu mulyo matine (2x)

Kang aran soleh bagus atine
Kerono mapan sari ngilmune
Laku toreqot lan ma’rifate
Ugo hakekot manjing rasane (2x)

Al-Qur’an qodim wahyu minulyo
Tanpo ditulis iso diwoco
Iku wejangan guru waskito
Den tancepake ing njero dodo (2x)





Kumantil ati lan pikiran
Mrasuk ing badan kabeh jerohan
Mukjizat Rosul dadi pedoman
Minongko dalan manjinge iman (2x)

Kelawan Alloh Kang Moho Suci
Kudu rangkulan rino lan wengi
Ditirakati diriyadho’i
Dzikir lan sulur jo nganti lali (2x)

Uripe ayem rumongso aman
Dununge roso tondo yen Iman
Sabar narimo najan pas-pasan
Kabeh tinakdir saking Pengeran (2x)

Kelawan konco dulur lan tonggo
Kang podo rukun ojo gok sio
Iku sunnahe Rosul kang mulyo
Nabi Muhammad panutan kito (2x)

Ayo nglakoni sakabehane
Alloh kang bakal ngangkat drajate
Senajan asor toto dhohire
Ananging mulyo maqom drajate (2x)

Lamun palastro ing pungkasane
Ora kesasar roh lan sukmane
Den gadang Alloh suargo manggone
Utuh mayite ugo ulese (2x)

LKIR Sains "Biodata Pengarang"

Biodata Pengarang dari kiri ke kanan:
1. Nama : Apriliana Kusuma Widia Ningrum
Tanggal Lahir : 1 april 1995
Kelas : X-B
Sekolah : MAN Keboan Kec. Ngusikan Kab. Jombang
2. Nama : Lailatul Rosyidah
Tanggal Lahir : 24 ferbruari 1995
Kelas : X- B
Sekolah : MAN Keboan Kec. Ngusikan Kab. Jombang
3. Nama : Purbowo
Tanggal Lahir : 11 Oktober 1994
Kelas : XI-IPA
Sekolah : MAN Keboan Kec. Ngusikan Kab. Jombang

LKIR Sains "Daftar lampiran"

Lampiran 1. Literatur Takaran Abu Qi

Pada prosedur penelitian, takaran uji coba mengacu pada referensi Dalam pembuatan cincau hitam, pati tapioca merupakan komponen penting. Tanpa penambahan pati, maka gel yang diharapkan tidak akan terbentuk. Perbandingan antara jumlah tanaman janggelan kering, abu Qi, air, dan tapioca yang digunakan sangat bervariasi, dan pada akhirnya akan sangat menetukan mutu cincau yang dihasilkan.
Penentuan ini hanya berdasarkan pengalaman, yaitu bila digunakan 1 kG tanaman janggelan kering, maka dibutuhkan sekitar 0,1-0,3 kg abu Qi, 0,2-0,4 kg tepung tapioca , serta 20-50 Liter air. Sehingga dibuat dengan perbandingan terkecil yaitu 100 gram beras menggunakan air Qi dari 10 gram + 2 Liter air dan 5 gram + 2 Liter air.
http:www.sedap-sekejap.com/2002/edisi4/files/tekno.html

LKIR Sains "Halaman Isi (Daftar Pustaka)"

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Tegar, 21 Agustus 2010. http://www.membuatblog.web.id/2010/08/bahan-pengawet-pada-makanan.html

Anonima, 11 Agustus 2005. http://id.wikipedia.org/wiki/padi
Anonimb, 11 Desember 2008. http://id.wikipedia.org/wiki/padi
Anonimc, 15 Desember 2009. http://id.wikipedia.org/wiki/pengawet-cincau-alami
Anonimd, 16 Februari 2010. http://id.wikipedia.org/wiki/pengawetan-makanan
Dara, Sekar, 12 September 2008. http://group.yahoo.com/group/naturalcookingclup/message/105213

Isroi, 24 Februari 2008.
http://www.sedap-sekejap.com/artikel/2002/edisi4/files/tekno.htm

Kemenkes, 2010.
http://www.aqua.com/tanyajawab/apakah-air-tanah-di-daerah-pegunungan-kapur-aman-untuk-dikonsumsi
Millo, 12 April 2010. http://millo-tongkosong.blogspot.com/2010/04/formalin-borax.html
Sugiyarto. 1992. http://kandungan-jerami
Syamsir, Elvira, 17 Maret 2008. http://id.shoong.com/exact-sciences/1786039-pengawet-alami-pengganti-formalin-adakah/#1xzz1190564dk

W. Norman, 12 April 2010. http://millo-tongkosong.blogspot.com/2010/04/bahan-pengganti-formalin-borax.html

LKIR Sains "Halaman Isi (Hasil dan Pembahasan serta kesimpulan)"

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Uji pH
Tabel 3. Hasil Uji PH
No. Air yang diuji pH Sifat Keterangan
1 Air A 7 Netral Aman untuk dikonsumsi
2 Air B 8 Basa lemah Aman untuk dikonsumsi
3 Air C 8 Basa lemah Aman untuk dikonsumsi
4 Air D 9 Basa lemah Tidak Aman untuk dikonsumsi
Catatan :
Air A : Air biasa sebagai kontrol
Air B : Air Qi (10 gram + 2 liter air)
Air C : Air Qi ( 5 gram + 2 liter air)
Air D : Air Qi (100 gram + 2 liter air)

Air Qi disaring dengan 4 lapis kain penyaring, hal itu disebabkan agar memperoleh air Qi yang jernih. Setelah itu dilakukan uji Ph pada air Qi tersebut. Namun pada air Qi yang menggunakan 100 gram abu Qi, tidak dapat dihasilkan air yang jernih walaupun sudah di saring dengan 4 lapis kain penyaring. Dan memperoleh hasil seperti di atas. Air Qi pada pH 9 tidak dilakukan penanakan nasi karena dikhawatirkan dapat membahayakan bagi kesehatan. (Kemenkes, 2010).












4.1.2 Uji Kandungan Karbohidrat
Tabel 4. Hasil Uji Karbohidrat
No. Bahan yang Diuji Perubahan warna Keterangan
Sebelum Ditetesi Iod Sesudah Ditetesi Iod
1. Nasi A Putih Biru tua Terdapat Karbohidrat
2. Nasi B Putih Biru tua
3. Nasi C Putih Biru tua
Catatan:
Nasi A : Nasi yang dimasak dengan air biasa sebagi kontrol.
Nasi B : Nasi yang dimasak dengan air Qi (10 gram + 2 Liter air) sebagai bahan Uji coba pertama.
Nasi C : Nasi yang dimasak dengan air Qi (5 gram + 2 Liter air) sebagai bahan Uji coba kedua.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa nasi dimasak dengan menggunakan air Qi masih mengandung karbohidrat.














4.1.3 Pengamatan Fisik
Hasil pengamatan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5. Hasil Pengamatan
Waktu Kontrol
(Nasi Biasa) Perlakuan
(Menggunakan air Qi)
100 gram 10 gram 5 gram
19 April 2011
Jam 18:00
Nasi A
*
Nasi B
Nasi C
19 April 2011
Jam 22:00 Nasinya lengket tetapi masih tetap putih murni Tidak lengket dan sedikit berkilau Tidak lengket dan tetap putih murni
20 April 2011
Jam 10:30 Mulai berlendir dan sedikit lembek Tidak berlendir dan teksturnya masih baik Mulai berlendir dan tetap putih
20 April 2011
Jam 18:00 Sudah lembek dan terdapat banyak lender Tetap seperti sebelumnya Berlendir dan sedikit lembek
21 April 2011
Jam 10.00 Sangat lembek, terdapat banyak lendir, baunya menyengat dan terdapat jamur. Tidak lembek, mulai berlendir dan terdapat sedikit jamur Mulai banyak lender
21 April 2011
18:00 Sangat lembek menyerupai bubur, baunya sangat menyengat dan banyak terdapat jamur yang berwarna kuning. Sedikit lembek, berlendir dan terdapat jamur. Banyak lendir, sedikit lembek dan baunya sedikit menyengat

*) Untuk 100 gram tidak digunakan untuk menanak nasi karena setelah penyaringan 3 kali dihasilkan air qi yang tidak jernih (agak hitam).





4.1.4. Uji Organoleptik
Penulis melakukan uji organoleptik terhadap 13 siswa-siswi di kelas X-B dan hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 6. Hasil Uji Organoleptik
No. Nama Nasi dengan 10 gram air Qi (B) Nasi dengan 5 gram air Qi (C) Keterangan
1. Enes ++ + A lebih lemas
2. Mariyatul ++ + A lebih lemas
3. Mindy ++ + A lebih enak
4. Sunarti ++ + A lebih enak
5. Uswatun ++ + A lebih lemas
6. Rizal + ++ B lebih keras
7. Samsul + ++ B lebih keras
8. Herman + ++ B lebih keras
9. Lilis ++ + A lebih gurih
10. Gita ++ + A lebih lemas
11 Meliya ++ + A lebih lemas
12. Amiludin ++ + A lebih gurih
13. Mega ++ + A lebih lemas
Keterangan:
++ : Lebih suka
+ : Kurang suka













4.2. Pembahasan
Penelitian untuk mengetahui manfaat air Qi terhadap daya simpan nasi dimulai dari pemilihan jerami, kemudian jerami dibersikan terlebih dahulu, jerami lalu dibakar untuk diambil abunya, kemudian menyiapkan tiga wadah untuk takaran 100 gram + 2 Liter air, 10 gram + 2 Liter Air, 5 gram + 2 Liter air, lalu didiamkan selama 4 jam agar jernih, setelah itu air abu Qi di saring menggunakan kain 4 lapis dan penyaring. Penggunaan 4 lapis kain dimaksudkan untuk mendapatkan hasil penyaringan air yang jernih. Setelah diperoleh air yang jernih dilakukan uji pH agar kita dapat mengetahui apakah air Qi tersebut layak untuk dikonsumsi. Dari hasil uji tersebut diketahui bahwa air Qi aman untuk dikonsumsi karena mempunyai pH 8 (Tabel 3) (Kemenkes, 2010)
Setelah pengujian pH dilanjutkan dengan menanak nasi. Yang pertama nasi dimasak dengan air biasa sebagai kontrol (nasi A), nasi yang kedua (nasi B) dimasak dengan larutan 10 gram abu Qi, lalu nasi yang ketiga (nasi C) dimasak dengan larutan 5 gram abu Qi. Namun untuk larutan 100 gram abu Qi + 2 Liter air tidak dilakukan penanakan nasi karena setelah disaring 3 kali tidak dapat menghasilkan air yang jernih, dikhawatirkan akan dapat mempengaruhi warna nasi yang dimasak. Setelah nasi matang dilakukan uji kandungan karbohidrat dan uji organoleptik.
Dari Tabel.4 diketahui nasi (A, B, C) membentuk warna biru tua setelah diberi reagen iod. Hal ini menunjukkan ketiganya mengandung karbohidrat. Uji ini membuktikan bahwa penggunaan air Qi untuk menanak nasi tidak menghilangkan kandungan karbohidrat pada nasi.
Dari Tabel.5 diperoleh data bahwa 10 dari 13 (78%) siswa-siswi di kelas X-B, lebih menyukai nasi B daripada nasi C. 10 orang tersebut menyatakan bahwa nasi B lebih gurih, lebih lemas, dan lebih enak. Dan 3 orang lainnya menyatakan bahwa nasi C lebih keras teksturnya sehingga enak untuk dimakan bagi mereka.
Setelah dilakukan uji organoleptik, nasi kemudian disimpan, 4 jam kemudian dilakukan pengamatan daya simpan nasi. Kerusakan pada bahan makanan dapat terjadi karena kerusakan fisik, kimia, atau enzimatis (biologi). Namun secara umum kerusakan makanan disebakan oleh berbagai faktor dimana salah satunya adalah tumbuhnya bakteri, kamir atau kapang pada makanan yang dapat merusak gizi sehingga mengakibatkan bau busuk, dan juga dapat membentuk lendir, gas, busa, asam ataupun racun.
Namun pada penelitian ini hanya dilakukan uji pengamatan fisik saja dengan hasil seperti yang tertera pada Tabel 5. Uji ini untuk mengetahui ciri-ciri kerusakan pada nasi. Dari hasil pengamatan fisik diketahui bahwa nasi yang ditanak dengan air Qi (10 gram abu Qi + 2 liter air) dapat bertahan selama 48 jam, Untuk air Qi takaran 5 gram + 2 Liter air bertahan selama 32 jam, sedangkan yang dimasak dengan air biasa hanya dapat bertahan selama 24 jam.
Nasi dengan air Qi (dari 10 gram abu Qi) setelah 48 jam baru mulai lembek jika dibandingkan dengan nasi biasa. Sedangkan nasi yang dimasak menggunakan 5 gram air Qi bertahan selama 28 jam. Jika nasi yang dimasak menggunakan air biasa setelah 24 jam sudah lembek, berlendir dan berbau tidak sedap.
Air Qi mempunyai kemampuan untuk meningkatkan daya simpan nasi hal ini dimungkinkan karena kandungan antiseptik pada abu Qi yang mampu membunuh pertumbuhan mikroba pembusuk. (Syamsir, Elvira. 2008). Namun belum diketahui jenis mikroba tersebut, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Disamping itu kandungan mineral, seperti: natrium, fosfor, kalium, magnesium, besi, mangan, tembaga, seng mampu memperkuat tekstur bahan pangan sehingga tidak mudah dirusak oleh mikroba. Yang terutama adalah unsur kalium dan natrium karena jika bereaksi dengan tepung hasilnya bisa kenyal dan padat sehingga awet dan bakteri tidak bisa masuk. (Dara, Sekar. 2008).
Dengan kemampuan air Qi mempertahankan daya simpan nasi bisa untuk kedepan air Qi bisa dimanfaatkan sebagai pengawet alami. Hal ini mengacu pada definisi pengawet makanan yaitu cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan (Anonimd, 2010). Dengan adanya pengawetan alami berupa air Qi kita dapat lebih menekan penggunaan pengawet kimia yang dapat membahayakan kesehatan. Dengan memanfaatkan air Qi atau air rendaman abu jerami kita dapat memanfaatkannya sebagai bahan pengawet makanan. Aman untuk dikonsumsi karena bahan pengawet tersebut alami atau barasal dari tumbuhan yang natural di sekeliling kita.
Penulis menggunakan objek berupa nasi karena merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat. Hal ini juga bertujuan untuk meminimalisir penggunaan zat kimia yang sering digunakan pada industri kecil maupun jajanan ringan. Juga dapat dilakukan oleh pedagang yang menjual makanan yang berbahan dasar karbohidrat, misalnya penjual nagasari, mie ayam, martabak manis dan lain sebagainya.
Dampak yang dapat kita peroleh dari penggunaan pengawet alami seperti air rendaman abu jerami diantaranya adalah dapat mengenyalkan makanan, dapat melunakkan tekstur makanan, dan juga dapat mempererat tekstur makanan sehingga dapat menghambat pertumbuhan jamur yang dapat menyebabkan makanan cepat basi. (Anonimc, 2009).
Dari uraian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa manfaat penggunaan bahan pengawet alami tidak jauh beda dengan menggunakan bahan pengawet kimia, bahkan kita dapat terhindar dari dampak-dampak negatif dari penggunaan bahan kimia yang berbahaya. Kita juga dapat memanfaatkan limbah masyarakat di lingkungan pertanian agar tidak terbuang sia-sia dan menjadikan air di sekitar permukiman menjadi tercemar.
Dengan adanya penelitian, masyarakat dapat menghindari makanan-makanan yang kurang baik untuk kesehatan. Masyarakat dapat lebih mengantisipasi pola hidup mereka menjadi pola hidup yang alami dan sehat. Mereka juga dapat memanfaatkan limbah yang tidak lagi terpakai menjadi sebuah sarana menghindari racun di tengah-tengah konsumeritas mereka.











BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis dalam uji coba pengawetan nasi dengan menggunakan air Qi, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Penggunaan air Qi dalam pemasakan nasi memperpanjang daya simpan nasi dan relatif aman.
2. Takaran air Qi yang dianjurkan adalah abu qi 10 gram direndam dalam air sebanyak 2 liter.
5.2. Saran
1. Untuk dilakukan uji lebih lanjut, meliputi uji biologi dan kimia terhadap nasi yang menggunakan air Qi.
2. Untuk mengujikan penggunaan air Qi pada produk perdagangan yang menggunakan bahan dasar beras untuk meningkatkan daya simpannya.

LKIR Sains "Halaman Isi (Metodologi Penelitian)"

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Rangkaian kegiatan penelitian dilaksanakan sejak tanggal 30 Maret 2011 hingga 27 April 2011 yaitu di kediaman rumah penulis dan Laboratorium IPA MAN Keboan dengan jadwal sebagai berikut:
Tabel 2. Jadwal Kegiatan
Kegiatan Waktu
1. Mengumpulkan referensi
2. Melakukan percobaan dan pengambilan data
3. Finishing 30 Maret- 17 April 2011
18-25 April 2011

25-27 April 2011

3.2. Rancangan Penelitian
3.2.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah eksperimen.
3.2.2 Bahan dan Alat
Bahan yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah:
 Beras
 Jerami
 Aair
 Iod/lugol.
Alat yang kami gunakan dalam penelitian ini adalah :
 Neraca atau timbangan
 Ember
 Panci
 Sendok
 Kompor
 Korek api
 Botol 2 L
 Alat penyaringan
 Kertas lakmus
3.3. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian sebagai berikut :
1. Jerami yang sudah dipilih dibersihkan terlebih dahulu.
2. Jerami yang sudah bersih kemudian dibakar.
3. Setelah selesai, maka diambil abunya dan ditimbang sebanyak 100 gram, 10 gram dan 5 gram. (Lampiran 2, 2008).
4. Abu jerami yang sudah ditimbang direndam dalam air masing-masing 2 Liter selama 4 jam. (Lampiran 2, 2008).
5. Rendaman abu jerami inilah yang disebut air Qi. Kemudian mengukur pH.
6. Mencuci beras agar bersih.
7. Memulai menanak nasi dengan menggunakan air biasa, air Qi masing-masing dengan takaran yang dibuat dari rendaman abu 10 gram dan 5 gram.
8. Menguji kandungan karbohidrat.
9. Mengamati hasil uji coba pada nasi yang dimasak menggunakan air Qi dan air biasa.

LKIR Sains "Halaman Isi (Tinjauan Pustaka)"

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Bahan Pengawet Makanan
2.1.1 Pengertian bahan pengawet makanan
Ada berbagai pendapat mengenai pengertian bahan pengawet makanan, diantaranya :
 Yaitu upaya untuk mencegah, menghambat pertumbuhan mikroba yang terdapat dalam pangan. (Anonimd, 2010).
 Cara yang digunakan untuk membuat makanan memiliki daya simpan yang lama dan mempertahankan sifat-sifat fisik dan kimia makanan.
(Anonimd, 2010)
 Bahan tambahan pangan yang dapat mencegah atau menghambat fermentasi,pengasaman atau penguraian dan perusakan lainnya terhadap pangan yang disebabkan oleh mikroorganisme. (Abdullah Tegar, 2010)
2.1.2 Cara pengawetan makanan
Untuk mengawetkan makanan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya adalah :
1) Secara fisik
 Pemanasan yaitu pengawetan yang dilakukan untuk bahan padat.
 Pendinginan yaitu pengawetan yang dilakukan pada daging dan susu.
 Pengasapan yaitu pengawetan yang dilakukan untuk jangka panjang seperti daging.
 Pengalengan yaitu pengawetan dengan perpaduan kimia dan fisika.
 Pembuatan acar yaitu pengawetan untuk bahan sayur dan buah.
 Pengentalan yaitu pengawetan untuk bahan cair.
 Pengeringan yaitu pengawetan untuk bahan padat yang mengandung protein dan karbohidrat.
 Pembuatan tepung yaitu pengawetan yang diterapkan pada bahan karbohidrat.
 Iradiasi yaitu pengawetan untuk menghancurkan mikroorganisme dan menghambat perumahan biokimia.
2) Secara biologi dan kimia
 Penambahan enzim, seperti papain dan bromelin.
 Penambahan bahan kimia, asam sitrat, garam dan gula.
 Pengasinan untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
 Pemanisan untuk mencegah kerusakan makanan.
 Pemberian bahan pengawet, diterapkan pada bahan cair atau mengandung minyak. (Anonimd, 2010).



2.1.3 Prinsip-prinsip pengawetan makanan
Terdapat berbagai prinsip dalam pengawetan makanan antara lain :
1. Mencegah atau memperlambat laju proses dekomposisi bahan pangan.
2. Mencegah kerusakan yang disebabkan oleh faktor lingkungan.
3. Mencegah atau memperlambat kerusakan microbial.
(Anonimd, 2010)
2.1.4. Tujuan penggunaan tambahan bahan pengawet
Tujuan penambahan bahan pengawet untuk makanan adalah sebagai berikut:
 Menghambat pembusukan.
 Menjamin mutu awal pangan agar tetap terjaga selama mungkin.
(Anonimd, 2010).
2.1.5 Manfaat penggunaan bahan pengawet
Manfaat yang dapat diperoleh dalam penggunaan bahan pengawet antara lain :
Mempertahankan konsistensi produk.
Meningkatkan atau mempertahankan nilai gizi.
Mempertahankan kelezatan dan kesehatan makanan.
Mengembangkan atau mengatur keasaman atau kebasaan makanan.Menguatkan rasa atau mendapatkan warna yang diinginkan
(Syamir Elvira, 2008)



2.1.6. Jenis-jenis bahan pengawet makanan
Terdapat berbagai macam jenis bahan pengawet makanan yang sering dijumpai dalam perindustrian. Diantaranya adalah :
 GRAS (Generally Recognized as Safe) yaitu Pengawet alami sehingga aman dan tidak berefek racun sama sekali.
 ADI (Acceptable Daily Intake) yaitu pengawet yang selalu diterapkan batas penggunaan hariannya guna melindungi kesehatan komsumen.
 Zat pengawet yang memang tidak layak di konsumsi karna berbahaya. (Syamsir Elvira, 2008).
2.1.7. Bahan pengawet yang diijinkan
Bahan pengawet merupakan bahan kimia tambahan yang cenderung dilarang oleh pemerintah. Namun ada pula bahan pengawet yang diijinkan oleh pemerintah diantaranya adalah :
 Asam benzoate
 Asam sorbat
 Sulfur dioksida
 Etil p-hidroksi benzoate
 Kalium benzoate
 Kalium sulfite
 Kalium bisulfit
 Kalium nitrat
 Kalium nitrit
 Kalium propionate
 Kalium sorbet
 Kalsium propionate
 Kalsium sorbet
 Kalsium benzoate
 Natrium benzoate
 Metil p-hidroksi benzoate
 Natrim sulfite
 Natrium bisulfit
 Natrium metabisulfit
 Natrium nitrat
 Natrium nitrit
 Natrium propionate
 Nisin
 Propil-p-hidroksi benzoate
(Syamir Elvira, 2008).


2.1.8. Bahan pengawet yang diijinkan namun kurang baik untuk kesehatan
Berbagai bahan pengawet yang diijinkan namun kurang baik untuk kesehatan adalah:
 Kalsium benzoate
Dapat menyebabkan dampak negatif pada penderita asma dan bagi orang yang peka terhadap aspirin, juga dapat memicu terjadinya serangan asma.
 Sulfur dioksida
Dapat menyebabkan perlukaan lambung, mempercepat serangan asma,mutasi genetic, kanker dan alergi.
 Kalium nitrit
Dapat menyebabkan keracunan, mempengaruhi kemampuan sel darah dalam membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. Menyebabkan kesulitan bernafas, sakit kepala, anemia, radang ginjal dan muntah-muntah.
 Kalsium propionate / Natrium propionate
Dapat menyebabkan migren, kelelahan dan kesulitan tidur.
 Natrium metasulfat
Dapat menyebabkan alergi pada kulit.
 Asam sorbet
Dapat menyebabkan perlukaan pada kulit.
(Syamir Elvira, 2008).



2.1.9 Jenis-jenis bahan pengawet yang tidak aman untuk digunakan dan gangguan kesehatan yang disebabkannya.
Bahan pengawet yang tidak aman digunakan dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal antara lain:
1. Natamicin
Dapat menyebabkan mual, tidak nafsu makan, diare dan perlukaan kulit.
2. Kalium asetat
Dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal.
3. Butil Hidroksi Anisol (BHA)
Dapat menyebabkan penyakit hati dan memicu kanker.
4. Boraks
Dapat menyebabkan gangguan pada otak, hati dan kulit.
5. Formalin
Dapat menyebabkan kanker paru-paru, serta gangguan pada alat pencernaan.
(Syamir Elvira, 2008)
Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam Formalin terkandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air. Biasanya ditambahkan metanol hingga 15 persen sebagai pengawet. Formalin banyak digunakan untuk:
1. Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih :lantai, kapal, gudang dan pakaian
2. Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain
3. Bahan pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak
4. Dalam dunia fotografi biasaya digunakan untuk pengeras lapisan gelatin dan kertas
5. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea
6. Bahan pembuatan produk parfum
7. Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku
8. Pencegah korosi untuk sumur minyak
9. Bahan untuk insulasi busa
10. Bahan perekat untuk produk kayu lapis (plywood)
11. Dalam konsentrasi yag sangat kecil (<1 persen) digunakan sebagai pengawet
Formalin sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit dan tertelan. Akibat yang ditimbulkan dapat berupa : luka bakar pada kulit, iritasi pada saluran pernafasan, reaksi alergi dan bahaya kanker pada manusia.(Millo, 2010)
Berikut adalah beberapa gangguan kesehatan yang disebabkan oleh konsumsi bahan pengawet:










TABEL 1. Pengaruh Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan
BAHAN PENGAWET PRODUK MAKANAN PENGARUH TERHADAP KESEHATAN
Ca-benzoat Sari buah, minuman ringan, minumam anggur manis, ikan asin Dapat menyebabkan reaksi merugikan pada asmatis dan yang peka terhadap aspirin
Sulfur dioksida (SO2) Sari buah, cider, buah kering, kacang kering, sirup, acar Dapat menyebabkan pelukaan lambung, mempercepat serangan asma, mutasi genetic, kanker dan alergi
K-nitrit Daging kornet, daging kering, daging asin pikel danging Nitrit dapat mempengaruhi sel darah untuk membawa oksigen, menyebabkan kesulitan bernafas dan sakit kepala, anemia, radang ginjal, muntah-muntah
Ca- / Na-propionat Produk roti dan tepung Migren, kelelahan, kesulitan tidur
Na-metasulfat Produk roti dan tepung Alergi kulit
Asam sorbet Produk jeruk, keju, pikel dan salat Pelukaan kulit
Natamysin Produk daging dan keju Dapat menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu makan, diare dan pelukaan kulit
K-asetat Makana asam Merusak fungsi ginjal
BHA Daging babi segar dan sosisnya, minyak sayur, shortening, kripik kentang, pizza beku, instant teas Menyebabkan penyakit hati dan kanker

(Dara Sekar, 2008)





2.1.10. Jenis pengawet alami
Pengawet alami yang dapat kita gunakan sebagai pengawet bahan makanan, yang tidak berpengaruh buruk bagi kesehatan, yaitu:
1. Garam dapur (NaCl)
Dapat digunakan pada daging, pindang, ikan asin, telur asin, dll. Larutan garam yang masuk ke dalam jaringan dan mengikat air bebasnya sehingga menghambat pertumbuhan dan aktifitas bakteri penyebab pembusukan pada bahan makanan.
2. Gula (C6H12O6)
Manfaatnya sama seperti garam, namun gula lebih sering digunakan pada dendeng, manisan basar atau buah kering. (Syamsir Elvira, 2008).

2.2 Padi
2.2.1 Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophita
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza
Species : Oryza sativa
Padi adalah salah satu tanaman budidaya terpenting dalam peradaban. Meskipun terutama mengacu pada jenis tanaman budidaya, padi juga digunakan untuk mengacu pada beberapa jenis dari marga (genus) yang sama, yang biasa disebut sebagai padi liar.
Padi termasuk suku padi-padian atau Poaceae (sinonim: Graminae atau Glumifloare). Ternasemusim berakar serabut; batang sangat pendek, struktur serupa terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang; daun sempurna dengan pelepah tegak, daun berbentuk lanset, warna hijau muda hingga hijau tua, berurat daun sejajar, tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang; bunga tersusun majemuk, tipe malai bercabang, satuan bunga disebut floret, yang terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula; buah tipe bulir atau kariopsis yang tidak dapat dibedakan mana buah dan bijinya, bentuk hampir bulat hingga lonjong, ukuran 3mm hingga 15mm, tertutup oleh palea dan lemma yang dalam bahasa sehari-hari disebut sekam, struktur dominant adalah endospermium yang dimakan orang.
2.2.2 Penyebab Dan Adaptasi
Asal-usul padi budidaya diperkirakan berasal dari daerah lembah Sungai Gangga dan Sungai Brahmaputra dan dari lembah Sungai Yangtse. Di Afrika, padi Oryza glaberrima ditanam di daerah Afrika barat Tropika. Sejumlah ahli menduga, padi merupakan hasil evolusi dari tanaman moyang yang hidup di rawa. Pendapat ini berdasar pada adanya tipe padi yang hidup di rawa-rawa (dapat ditemukan di sejumlah tempat di pulau Kalimantan), kebutuhan padi yang tinggi akan air pafa sebagian tahap kehidupanya, dan adanya pembuluh khusus di bagian akar padi yang berfungsi mengalirkan udara (oksigen) ke bagian akar.
2.2.3 Reproduksi
Setiap bunga padi memiliki enam kepala sari (anther) dan kepala putik (stigma) bercabang dua berbentuk sikat botol.
Dari segi reproduksi, padi merupakan tanaman berpenyerbukan sendiri, karena 95% atau lebih serbuk sari membuahi sel telur tanaman yang sama.
Setelah pembuahan terjadi, zigot dan inti polar yang telah dibuahi segera membelah diri. Zigot berkembang membentuk embrio dan inti polar menjadi endospermia. Pada akhir perkembangan, sebagian besar bulir padi mengandung pati di bagian endospermia. Bagi tanaman muda, pati berfungsi sebagai cadangan makanan. Bagi manusia, pati dimanfaatkan sebagai sumber gizi.
2.2.4 Genetika Dan Perbaikan Varietas
Satu set genom padi terdiri dari 12 kromosom. Karena padi adalah tanaman diploid, maka setiap sel padi memiliki 12 pasang kromosom (kecuali sel seksual). Padi merupakan organisme model dalam kajian genetika tumbuhan karena dua alasan: kepentingan bagi umat manusia dan ukuran kromosom yang relative kecil, yaitu 1.6~2.3 x 10 pasangan basa (base pairs, bp) (sumber:situs Gramene.org).
Pada tahun 1960-an pemuliaan padi diarahkan sepenuhnya pada peningkatan hasil. Hasilnya adalah padi “IR5” dan “IR8” ( di Indonesia diadaptasi menjadi “PB5” dan “PB8”). Walaupun hasilnya tinggi, tetapi banyak petani menolak karena rasanya tidak enak (pera). Selain itu, terjadi wabah hama wereng coklat pada tahun 1970-an.
Pada tahun 1984 Indonesia pernah meraih penghargaan dari PBB (FAO) karena berhasil meningkatkan produksi padi hingga dalam waktu 20 tahun dapat berubah dari pengimpor padi terbesar dunia menjadi Negara swasembada beras.
Hadirnya bioteknologi dan rekayasa genetika pada tahun 1980-an memungkinkan perbaikan kualitas nasi. Sejumlah tim peneliti di Swiss mengembangkan padi transgenik mampu memproduksi toksin bagi hama pemakan bulir padi dengan harapan menurunkkan penggunaan pestisida. IRRI bekerjasama dengan beberapa lembaga yang lain, merakit “padi emas” (golden rice) yang dapat menghasilkan pro-vitamin A pada berasnya, yang diarahkan bagi pengentasan defisiensi vitamin A di berbagai Negara berkembang. Suatu tim peneliti dari jepang juga mengembangkan padi yang menghasilkan toksin bagi bakteri kolera. Diharapkan beras yang dihasilkan padi ini dapat menjadi alternatif imunisasi kolera, terutama di Negara-negara berkembang.
Sejak penghujung abad ke-20 dikembangkan padi hibrida, yang memiliki potensi hasil lebih tinggi. Karena biaya pembuatannya tinggi, kultivar jenis ini dijual dengan harga lebih mahal daripada kultivar padi yang dirakit dengan metode lain.
Selain perbaikan potensi hasil, sasaran pemuliaan padi mencakup pula tanaman yang lebih tahan terhadap berbagai organisme pengganggu tanamanm (OPT) dan tekanan (stress) abiotik (seperti kekeringan, salinitas, dan tanah masam). Pengarahan yang diarahkan pada peningkatan kualitas nasi juga dilakukan, misalnya dengan perakitan kultivar mengandung karoten ( provitamin A). (Anonima, 2005)
2.2.5 Nasi
Nasi adalah beras yang telah direbus atau ditanak. Proses perebusan beras dikenal juga sebagai tim. Penanakan diperlukan untuk membangkitkan aroma nasi dan membuatnya lebih lunak tetapi tetap terjaga konsistensinya. Pembuatan nasi dengan air berlebih dalam proses perebusannya menghasilkan bubur.
Warna nasi yang telah masak berbeda-beda tergantung dari jenis beras yang digunakan. Pada umumnya, warna nasi adalah putih bila beras yang ditanak berwarna putih. Beras merah atau beras hitam akan menghasilkan warna nasi yang serupa dengan berasnya. Kandungan amilosa yang rendah pada pati beras akan menghasilkan nasi yang cenderung lebih transparan dan lengket. Ketan, yang patinya hanya mengandung sedikit amilosa dan hampir semuanya mengandung amilopektin, memiliki sifat semacam itu. Beras jepang (Japonica) untuk pembuatan sushi mengandung kadar amilosa seekitar 12-15% sehingga nasinya lebih lengket daripada nasi yang dikonsumsi di Asia Tropika, yang kadar amilosanya sekitar 20%. Pada umumnya beras dengan kadar amilosa lebih dari 24% akan menghasikan nasi yang ‘pera’ (tidak lengket, keras, dan mudah terpisah-pisah).
Nasi dimakan oleh sebagian besar penduduk Asia sebagai sumber karbohidrat utama dalam menu sehari-hari. nasi sebagai makanan pokok biasanya dihidangkan bersama lauk sebagai pelengkap rasa dan juga melengkapi kebutuhan gizi seseorang. Nasi dapat diolah lagi bersama bahan makanan lain menjadi masakan baru, seperti pada nasi goreng, nasi kuning atau nasi kebuli. Nasi bisa dikatakan makanan pokok masyarakat Asia, khususnya Asia Tenggara. (Anonimb, 2008)
2.3 Abu Qi
Abu “Qi” adalah istilah dalam perdagangan yang telah dikenal luas oleh perusahaan rakyat pembuat cincau hitam. Zat tersebut berupa kristal berwarna coklat muda sampai coklat tua. Abu “Qi” dapat dibeli di toko-toko kimia atau kelontong. Sifat khasnya adalah mudah larut dalam air pada keadaan terbuka di suhu ruang. Partikel ini cepat sekali menyerap air. Oleh karena itu harus disimpan di tempat yang tertutup.
Abu “Qi’ merupakan komponen yang sarat akan mineral, seperti: natrium, fosfor, kalium, magnesium, besi,mangan, tembaga, seng, dan sebagainya. Tujuan penambahan komponen ini untuk memperkeras tekstur gel yang dihasilkan. Cincau hitam dengan tekstur yang lebih keras umumnya lebih di sukai daripada yang teksturnya lunak. Semakin keras tekstur, gel cincau, maka semakin awet cincau tersebut.
Bila abu “Qi” susah didapat, maka sebagai gantinya dapat digunakan air “Qi’ yang dapat dibuat sendiri dengan cara merendam abu merang atau jerami padi selama 4 jam. Air remdaman tersebut kemudian di bersihkan dan disaring. Hasil saringan yang jernih, tidak berwarna dan terasa licin, ini dikenal dengan istilah air “Qi”. Air Qi ini bersifat basa dengan pH (tingkat keasaman) sekitar 8-9. Disamping sebagai pengenyal makanan juga sebagai pengawet yang aman dan juga sebagai pengganti formalin. Disamping untuk membuat cincau, untuk membuat mie dan bacang, air abu ini juga digunakan. (Sekar Dara, 2008).

LKIR Sains "Halaman Isi (Pendahuluan)"

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di tahun yang semakin modern ini semakin banyak pula kesibukan-kesibukan yang dilakukan oleh masyarakat. Apalagi dengan adanya pekerjaan yang sangat menyita waktu mereka. Karena hal itu sebagian besar masyarakat, wanita karier yang berumah tangga khususnya lebih memilih untuk menghidangkan makanan kepada keluarganya menggunakan metode cepat saji. Bahkan banyak diantara mereka lebih memilih memesan makanan dari restoran karena tidak banyak menghabiskan waktu.
Hal ini juga sering digunakan oleh para remaja yang jauh dari rumah seperti dalam rantauan, mahasiswa dan yang lainnya. Paling tidak mereka memasak nasi dengan menggunakan magic com. Nasi yang terus menerus dipanaskan akan dapat menghilangkan nutrisi yang terkandung dalam nasi yang kita masak. Dengan alat pemasak sekaligus penghangat itulah kadar tiamin dalam nasi akan menurun.
(Anonimb, 2008). Semakin lama waktu penyimpanan, maka semakin menurun pula kadar tiamin hidroksidanya.
Sebagian besar orang pasti beranggapan bahwa memasak dengan menggunakan magic com akan dapat mengawetkan makanan maupun nasi yang ditanak di dalamnya. Padahal hal itu malah menyebabkan adanya kerusakan kandungan yang merupakan suplemen penting bagi kebutuhan tubuh manusia. Kebutuhan yang selalu dibutuhkan dalam mensuplai energi yakni karbohidrat dari nasi.
Nasi pesanan dari restoran tidak semuanya higienis dan aman untuk dikonsumsi. Ada pula sebagian makanan antar maupun cepat saji mengunakan bahan pengawet. Jika menggunakan bahan pengawet makanan yang sesuai dengan kadar yang diperbolehkan itu masih bisa untuk dikonsumsi. Tetapi makanan-makanan yang berpenampilan lezat tersebut akan menjadi racun bagi kita jika pembuatnya tidak mengikuti prosedur dalam mengolah makanan. Misalnya menggunakan pengawet makanan yang melebihi takaran agar lebih awet, atau bahkan menggunakan bahan kimia berbahaya lainnya yang dapat mengganggu kesehatan kita.
Bahan pengawet yang bukan digunakan untuk keperluan konsumsi sangat berbahaya bagi kesehatan. Jika bahan pengawet tersebut masih dalam kadar alami seperti gula (glukosa), garam (NaCl), air cuka dan yang lainnya, masih dapat dikonsumsi tanpa adanya rasa khawatir akan bahaya. Tetapi jika pengawet tersebut sudah di luar batas konsumsi seperti formalin, boraks atau pijer dan yang lainnya merupakan zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan.
(Anonimd, 2010)
Sering pula kita jumpai banyaknya kuliner-kuliner sederhana yang dijajakan di jalan-jalan. Mungkin hal itu menurut kita lebih praktis dan tidak berbahaya. Namun dibalik itu ada bahaya yang mengancam dari penggunaan pengawetnya.
Untuk mengantisipasi hal itu, kita harus membiasakan diri untuk hidup sehat dengan cara menghindari makanan-makanan yang sekiranya menggunakan bahan pengawet buatan atau dengan menggunakan pengawet yang tidak berbahaya dengan memanfaatkan bahan alami. Salah satu bahan alami yang dapat dimanfaatkan sebagai pengawet adalah tanaman padi (Oryza sativa) yaitu bagian jerami maupun dengan kulit arinya atau sekam. Jerami maupun sekam biasanya dibakar dan abunya disebut abu qi. Abu qi yang direndam akan menghasilkan air qi.
Air rendaman abu jerami (air qi) banyak dimanfaatkan oleh pembuat cincau dan bermanfaat dapat mengenyalkan, dapat melunakkan tekstur makanan, dan juga dapat mempererat tekstur makanan sehingga dapat menghambat pertumbuhan jamur yang dapat menyebabkan makanan cepat basi. (Anonimc, 2009).
Dari literatur tersebut kami menguji efektifitas air Qi untuk meningkatkan daya simpan nasi sebagai alternatif pengawet alami.

1.2 Rumusan masalah
1. Bagaimanakah pengaruh penggunaan air Qi terhadap daya simpan nasi?
2. Berapa takaran air qi yang tepat?

1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh air Qi terhadap daya tahan nasi.
2. Untuk mengetahui takaran air Qi terhadap daya tahan nasi

1.4 Batasan Masalah
1. Air Qi dibuat dari rendaman abu jerami.
2. Nasi dimasak dengan cara ditanak

1.5 Manfaat Penelitian
1. Memberi informasi tentang alternatif pengawet alami dari air Qi yang lebih mudah diperoleh.
2. Mendorong masyarakat untuk memanfaatkan jerami yang saat ini lebih cenderung sebagai sampah.

LKIR Sains "Halaman i"

LEMBAR PENGESAHAN


Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Manfaat Air Qi Sebagai Alternatif Pengawet Alami untuk Meningkatkan Daya Simpan Nasi” ini telah disetujui dan disahkan pada tanggal 27 April 2011.







































KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kami sehingga karya tulis yang berjudul ” Manfaat Air Qi Sebagai Alternatif Pengawet Alami untuk Meningkatkan Daya Simpan Nasi” ini dapat kami selesaikan.
Karya Tulis ini disusun untuk diikutkan dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah PORSENI se-MA kabupaten Jombang. Karya Tulis ini memberikan gambaran tentang Pemanfaatan jerami sebagai alternatif pengawet alami dan diujikan terhadap daya simpan nasi.
Dalam penyelesaian Karya Tulis ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu kami mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dra. Hj. Tartiningsih M.Pd.I selaku Kepala Madrasah Aliyah Negeri Keboan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian
2. Ibu Verda Agustina W.,S.Si yang telah membimbing penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Seluruh pihak yang telah membantu penulis.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini belum mencapai kesempurnaan. Untuk itu, kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan.
Atas kritik dan saran kami ucapkan terima kasih.



ABSTRAK
Apriliana dkk. 2011, Manfaat Air Qi Sebagai Alternatif Pengawet Alami Untuk Meningkatkan Daya Simpan Nasi. Karya Tulis Ilmiah MAN Keboan. Pembimbing : Verda Agustina W.,S.Si

Kata Kunci: air Qi, Daya simpan nasi, Pengawet alami
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rasa prihatin terhadap pengawet yang beredar saat ini, padahal berdampak buruk bagi kesehatan. Pengawetan pada nasi dengan cara disimpan dalam magic com, dapat merusak kandungan tiamin yang terdapat dalam nasi (Anonimb, 2008). Peningkatan daya tahan nasi dapat dilakukan dengan cara penggunaan air rendaman abu jerami (air Qi) sesuai takaran.
Penelitian dilakukan dengan menanak nasi dilakukan dengan perlakuan. Pemasakan nasi dilakukan 3 macam, yaitu nasi menggunakan air biasa, nasi menggunakan larutan 10 gram air Qi dan nasi yang menggunakan larutan 5 gram air Qi. Teknik pengamatannya berupa uji fisik, uji pH, uji Karbohidrat dan uji organoleptik.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik studi pustaka dan eksperimen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa air qi mempunyai pH 8 sehingg layak dikonsumsi. Kandungan karbohidrat juga tidak hilang dengan perlakuan air Qi. Nasi yang menggunakan air Qi pada penanakannya mempunyai daya simpan lebih lama dari pada nasi yang menggunakan air biasa. Daya simpannya selama 48 jam. Dari hasilujiorganoleptik juga sebagian besr responden (78%) menyukainya.
























DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan i
Kata Pengantar ii
Abstrak iii
Daftar Isi iv-vi
Daftar Tabel vii
Daftar Lampiran viii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 3
1.4 Batasan Masalah 3
1.5 Manfaat Penelitian 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 Bahan Pengawet Makanan 4
2.1.1 Pengertian Bahan Pengawet Makanan 4
2.1.2 Cara Pengawetan Makanan 4
2.1.3 Prinsip-prinsip Pengawetan Makanan 6
2.1.4 Tujuan Penggunaan Tambahan Bahan Pengawet Makanan 6
2.1.5 Manfaat Penggunaan Bahan Pengawet 6
2.1.6 Jenis-jenis Bahan Pengawet Makanan 7
2.1.7 Bahan Pengawet Yang Diijinkan 7
2.1.8 Bahan Pengawet Yang Diijinkan tapi Kurang Baik Untuk Kesehatan 9
2.1.9 Jenis bahan Pengawet Yang Tidak Aman Untuk Digunakan dan Gangguan Kesehatan yang Disebabkannya 10
2.1.10 Jenis Pengawet Alami 13
2.2 Padi 13
2.2.1 Klasifikasi Ilmiah 13
2.2.2 Penyebab Dan Adaptasi 14
2.2.3 Reproduksi 14
2.2.4 Genetika Dan Perbaikan Varietas 15
2.2.5 Nasi 16
2.3 Abu Qi 17
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19
3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian 19
3.2 Rancangan Penelitian 19
3.2.1 Jenis Penelitian 19
3.2.2 Bahan dan Alat 19
3.3 Prosedur Penelitian 20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 21
4.1 Hasil 21
4.1.1. Uji pH 21
4.1.2 Uji Kandungan Karbohidrat 22
4.1.3 Pengamatan Fisik 23
4.1.4 Uji Organoleptik 24
4.2 Pembahasan 25
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 29
5.1 Kesimpulan 29
5.2 Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30
LAMPIRAN





















DAFTAR TABEL
Tabel 1. Pengaruh Beberapa Bahan Pengawet Terhadap Kesehatan 12
Tabel 2. Jadwal Kegiatan 19
Tabel 3. Hasil Uji pH 21
Tabel 4. Hasil Uji Karbohidrat 22
Tabel 5. Hasil Pengamatan 23
Tabel 6. Hasil Uji Organoleptik 25

















DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Literatur Takaran Abu Qi
Lampiran 2. Dokumentasi Prosedur Penelitian
Gambar 1 Prosedur Penelitian
Gambar 2 Uji Karbohidrat
Gambar 3 Uji pH
Lampiran 2. Dokumentasi Prosedur Penelitian
Lampiran 3. Biodata Pengarang

Selasa, 19 April 2011

MISTERI BUKIT ANDOLA

MISTERI BUKIT ANDOLA
Oleh : Lailatul Rosyidah
Didalam kelas tang redup dan berdindingkan bamboo, terdapat tiga anak yang mempunyai jiwa imajinasi yang tinggi. Mereka adalah Halim, Syah dan Ridwan. Suatu ketika mereka menemukan sebuah buku tua diantara tumpukan – tumpukan buku yang ada di samping kelas mereka yang bertuliskan “Rahasia bukit Andola”. Mereka sangat tertarik dengan buku itu, hingga mereka membacanya dan menemukan secarik kertas didalam buku yang berisikan tentang peta letak bukit Andola tersebut. Tanpa berfikir panjang mereka berencana mencari letak tempat misterius itu, apalagi yang pernah mereka dengar bahwa bukit Andola merupakan bukit terlarang dan tidak adaa seorangpun yang berani ke tempat itu. Setelah menelusuri jalan setapak, akhirnya mereka menemukan letak bukit tersebut. Ternyata letak bukit tersebut tidak jauh dari sekolah mereka.
Sore itu Halim, Syah dan Ridwan mendatangi kembali bukit itu, suasana yang mistis dengan jelas mereka rasakan, sehingga mereka lebih penasaran terhadap apa yang mereka rasakan saat itu. Diatas bukit itu terdapat sebuah goa tua yang mulutnya sudah dipenuhi batuan – batuan yang dilapisi lumut. Didalam goa tersebut terdapat berbagai macam benda yang sudah tidak terpakai lagi.
“ aneh…. Aku kira goa ini sudah sangat tua, tetapi kelihatannya masih terjamah orang “ kata Halim
“ Ah…. Jangan sok detektif kamu Lim, dari mana kamu tau ?”. Tanya Syah
“ Kalian tidak lihat, benda – benda seperti almari, meja disini kan merupakan benda modern. Tidak mungkin jika benda – banda ini sudah ada berpuluh – puluh tahun yang lalu, pastilah ada seseorang yang telah membawanya kesini.”
Kemudian mereka meneruskan perjalanan untuk menelusuri goa itu lebih dalam. Setelah mereka sampai di lorong yang kedua, mereka melihat katrol yang tertata rapid an tiba – tiba mereka bertemu dengan sesosok laki – laki tua yang mengaku dirinya adalah penjaga goa itu.
“ Ada perlu apa kalian kemari ?” kalau kalian ingin selamat, lebih baik kalian tinggalkan goa ini. Di goa ini banyak hal – hal yang dapat membahayakan kalian.”
“Ba….ba….baik pak”
“ Hemm….. bagus, sekarang kalian cepat pulang, hari sudah mulai gelap. Lorong keluar ada disebelah sana”
Dengan segera mereka bergegas untuk pulang. Tapi dihati mereka masih terselip berbagai pertanyaan yang membuat hati mereka menjadi lebih penasaran.
“Lim, Syah….. gimana nih….. masak penelusuran kita harus usai begitu saja”
“oh….. tentu tidak, apakah kalian percaya dengan kata – kata bapak tua yang tadi ?”
“ Kalau aku sih antara percaya nggak percaya” kata Syah ragu – ragu.
“ seratus persen aku nggak percaya. Hey…. Kita bukan anak kecil sob….. masak ditempat terpencil seperti itu ada penjaganya segala. Apa gunanya coba….?”
“ benar juga apa katamu Lim….. lantas…..?”
“ Kita teruskan saja penelusuran kita besok, setuju…?” Usul Ridwan
“Oke….. aku setuju, kamu gimana Lim….?” sahut Syah
“Aku…..Aku……. setuju juga deh…..”
Hingga saat itu setiap sore mereka mendatangi tempat itu hingga mereka menemukan sebuah peti yang berisi berlian dan suara gamelan yang diikuti suara kereta api yang sedang melaju.
“Sssrrrkkk…..Sssrrrkkk….Sssrrrkkk…..”
“Suara apa itu…?.”
“Seperti suara kereta api yang sedang melaju.”
“Hah….? Kamu ini ada-ada saja, mana ada kereta dalam goa kaya’ gini.”
“Benar kamu Lim, seperti suara kereta api yang seng melaju. Tapi ini aneh, didalam goa terpencil seperti ini ada suara kereta api.”
“Emm….. kalian ngigau kali…. Aku aja nggak denger apa-apa, tapi…..”
“Tapia pa Wan….?.”
“Jangan bilang kalau…..” kata Halim ketakutan,
“Kalian denger sesuatu nggak…..?.”
“ Loe apaan sih Wan ? bikin gue takut aja.”
“Emmm….. emang dasar loenya aja yang penakut. Tapi beneran loe denger sesuatu Wan…?” kata Syah serius.
“Yach….. seperti suara gamelan di arah sini….” Kata Ridwan sambil berjalan kea rah yang di maksud/
Sementara itu Halim berjalan di dekat tetesan air yang tidak lain adalah darah.
“Wan, Syah….. ada darah di sini.”
Dengan adanya misteri-misteri yang terjadi, mereka mengakhiri penelusuran pada hari itu dengan beribu-ribu tanda Tanya yang berkecamuk dihati mereka.
Sore ketiga mereka kembali mendatangi goa tersebut dengan perasaan serba penasaran hingga meneruskan penelusuran ke salah satu pelosok dari goa tersebut yang merupakan pintu menuju rumah tua yang seakan-akan dikelilingi oleh hutan.
“Lim…. Lihat, apa itu…”
“Bayangan seorang wanita yang misterius, siapa dia ?.”
“Mungkin…. Dia yang bernama putrid Andola.” Sahut Syah.
Seketika itu pula mereka kembali berjumpa dengan pak Seto di depan rumah tua dalam goa misterius itu.
“Mau apa lagi kalian kemari ?.”
Kemudian pak Seto langsung meninggalkan mereka dengan kesal. Tanpa berfikir panjang mereka memberanikan diri untuk membuka rumah tua yang selama ini membuat hati mereka dirundung rasa penasaran. Ketika pintu rumah tua mulai terbuka mereka mencium aroma amis dan busuk. Disana pula mereka menemukan rekaman dentuman gamelan dan alat pembuat bayangan yang tertata rapid dan aktif dalam waktu-waktu yang telah di atur pula.
Ketika Syah membuka jendela di rumah itu, ia melihat sebuah gerbang, rel kereta api dengan kereta api yang melaju di sana. Yang membuat ia terengah melihatnya karena kereta api tersebut bertuliskan “Illegal diamond business”.
“Sudah kuduga, semua ini hanyalah akal-akalan belaka, mana ada sih… hal mistis di jaman modern kayak gini.”
“Apa maksudmu Syah…?.”
“Kalian tau bungkusan darah binatang di peti sebelah sana ?.” sambil menunjuk sebuah peti yang ada di pojok rumah tersebut.
“Darah binatang ?.” Tanya Ridwan sambil bergegas melihat isi peti yang di maksud Syah.
“Ha…..?? benar. Ini darah…”
“Bukankah kamu yang menemukan keberadaan darah di salah satu pelosok goa ini Lim ?.” Tanya Syah.
“Oh…. Ya, aku baru ingat. Dan rekaman ini berisi suara gamelan yang berfungsi untuk menyamarkan suara kereta yang melaju di area sini.” Detail Halim.
“Kamu benar juga Lim. Lantas untuk apa alat penyamar ini ?. apakah ada hubungannya dengan misteri ini ? atau……...”
“Atau untuk mengelabui kita dengan adanya bayangan hutan semu dan sesosok bayangan wanita.”
“Ternyata ada rahasia disini yang selama ini tidak kita ketahui.”
“Tapi untuk apa pak Seto menutupi semua ini ?.” Tanya Syah keheranan.
Tidak lama kemudian terdengar kereta yang sedang melaju dan keluarlah dua orang menyertai pak Seto mengeluarkan peti-peti dalam gerbang kereta yang berisi berlian.
“Tidak salah lagi…… ini merupakan siasat penyelundupan yang sangat rapi danterencana.” Cetus Ridwan.
“Baiklah Wan…… kamu dan Syah tetap pantau mereka dari sini, sementara aku akan melaporkan hal ini pada pihak yang berwajib.”
Tidak lama Halim bergegas keluar, sekelompok polisi datang dan menggrebek tempat itu. Dalang dari kasus itu adalah pak Seto yang di bantu oleh kedua kaki tangannya. Mereka telah di amankan polisi.
“Sungguh sangat rapi taktik mereka.” Ungkap Ridwan geram.
“Ah…. Sudahlah Wan. Semua ini sudah berakhir, toh…. Mereka pasti menerima ganjaran yang setimpal.” Jelas Syah.
“Ok…. Pengembaraan kita telah usai. Sekarang waktunya kita pulang sob, udah larut malam loh……”
Akhirnya mereka pulang bersama dengan membawa kebanggaan yang mereka capai bersama yakni mengungkapkan rahasia di balik bukit Andola.
THE END

DUA WANITA PEMBERANI

DUA WANITA PEMBERANI

Di sebuah desa terdapat sebuah keluarga yang beranggotakan 4 orang, mereka adalah pak Hasan, bu Fatimah dan kedua putrid kembarnya yakni Aisyah dan Assyifah. Aisyah adalah anak yang mempunyai karakter lemah lembut sedangkan Assyifah adalah anak yang manis dan lucu.
Setiap hari mereka selalu bersama dengan kegiatan yang sederhana yakni mengantarkan kue-kue manis buatan ibunya. Mereka sangat menikmati kehidupannya saat ini karena meskipun mereka hidup dengan tidak bergelimangan harta, mereka tidak kekurangan kasih sayang dari orang tuanya.
Hari minggu adalah hari yang sangat indah bagi mereka. Setelah bangun mendengar alunan suara ayam pagi, mereka segera shalat dan lari pagi bersama, kemudian mereka pulang kerumah untuk mengambil makanan yang akan diantarkan pada ayahnya di sawah. Setelah pulang dari sawah mereka langsung mandi dan membantu ibunya di dapur untuk membuat kue, kue-kue itu akan dijual di toko-toko, baik yang berada di desa maupun di desa-desa sekitar. Pukul 12.00 semua kue telah masak dan di tata rapi di kotak kecil unuk diantarkan ke took langganan mereka. Mereka membagi tugas mengantarkan kue dengan adil.
Mereka kemudian kembali kerumah pukul 15.00. setelah shalat ashar mereka mengajar di TPQ Nurul Imam dan pulang setelah shalat maghrib. Setelah shalat mereka mengaji terlebih dahulu kemudian belajar bersama karena mereka tidak lain adalah satu kelas yakni di SMA Nuzulul Ilmi.
“Kak…. Hari ini sangat indah ya ?.” Kata Syifah pada kakaknya.
“Hmm….. iya, sampai kamu lupa makan kan ?.”
“Emm….. iya sih, abizz sibuk banget.”
Kemudian ibu Fatimah dating membawa kue yang enak – enak untuk anak – anaknya yang tersayang.
“Hayo…. Katanya belajar, kok malah ngerumpi.” Kata bu Fatimah sambil mengusap – usap rambut Syifah. Mereka sangat senang dengan perhatian yang diberikan oleh ibunya.
Perbincangan mereka usai setelah mendengar suara adzan isya’ yang melantun.
“Wah sudah isya’ tuh…. Kita shalat dulu yuk….!.” kata ayah memutuskan perbincanag mereka.
Setelah shalat isya’ mereka bergegas untuk kekamar dan segera tidur agar besok tidak bangun kesiangan.
“ku….ku….kukuruyuk…….” suara ayam berkokok mulai membelah pagi disertai lantunan adzan yang menggema.
“Aisyah…. Assyifah, bangun sayang…. Sudah subuh nak.” Ibu membangunkan sambil mengetuk – ngetuk pintu kamar mereka.
“Syifah…. Fah, bangun… sudah jam enam lo….” Bujuk Aisyah sambil tersenyum.
“Ha….. jam enam….” Syifah kaget dan segera ke kamar mandi.
“Ih….. kakak, kan baru subuh…..” kata Syifah geram.
Pagi yang cerah mulai bersinar, mereka berangkat sekolah dengan jalan kaki. Tidak lupa mereka juga membawa kue untuk di jual di kantin.
“Aisyah….. Syifah…..” teriak tudi temannya.
“Rudi, ada apa Rud…..?.” Tanya Aisyah sedikit heran.
“Kalian dipanggil pak Andi di kantor.” Kata Rudi dengan nafas terputus – putus.
Setelah Aisyah menaruh kue dikantin dan Assyifah menaruh tas mereka di kelas, mereka segera menemui pak Andi di kantor.
“Assalamualaikum” mereka serentak sambil mengetuk pintu.
“Waalaikumsalam. Eh.. kalian, kesini sebentar bapak mau bicara.”
“Begini, bapak mau mengikutkan kalian dalam program TMB (Terampil,Mandiri,dan Berani) se provinsi yang di laksanakan di Bali.Jadi kalian sekarang saya izinkan untuk pulang pagi dan minta izin pada orang tua dulu,ya!. kalian tidak usah membawa bekal karena.konsumsi kita tanggung.”Tutur Pak Andi.
”oh….iya pak,kita akan minta izin pada orang tua kami,tapi apa hanya kita berdua ?” kata Aisyah.
“oh…tidak,jangan khawatir, ada satu lagi teman kalian yakni Ima.”kata pak Andi.
”ya….sudah pak,kami pamit pulang .”kata Assyifah.
”Assalammu’alaikum.”Mereka mengucap salam bersama dan meninggalkan ruangan itu.Setelah mereka izin pada Pak Hasan dan Bu Fatimah mereka di jemput mobil merah milik Pak Andi.Di dalam ada Pak Andi,Bu Risky dan Ima.Mereka beruntung karena mendapatkan kamar tidak jauh dari kantor panitia, sehingga mereka mudah menangkap pengumuman.Setelah sholat isya’ mereka berdua sudah tidur sedangkan Ima masih diluar.
Hari Rabu adalah Hari yang pertama di sana.Setelah sholat shubuh mereka senam bersama dan bersiap - siap untuk penjelahan di hutan belakang.Setelah sarapan pagi mereka berangkat memulai penjelahan mereka. Dalam penjelajahan itu terdiri dari dua kelompok perempuan laki-laki agar laki-laki dapat melindungi perempuan ketika menjelajah di hutan.sekolah Ima satu kelompok dengan SMA Bahrul Islam yang terdiri dari tiga anak laki-laki yakni Fahrul,Iwan,dan Anto.Dan mereka di temani oleh Fahri yakni salah satu panitia muda sekaligus sepupu dari Fahrul,umurnya hampir sama.
Sampai di tengah hutan,ke tujuh pelajar itu menemukan sebuah batu basar yang bertulis jawa.Assyifah melihat sebuah rumah tua dan tanpa berfikir panjang,ia pergi sendiri menghampiri rumah itu ketika di bukannya pintu rumah,tiba-tiba….
“Aaaaa….”Teriak Assyifah.
“Syifah…”kemudian semua anak menghampirinya,”Syifah,ada apa.”Teriak Ima.
“Tidak, tidak ada apa-apa .”Kata Syifah gugup.
“Ini minum dulu biar nggak gugup gitu.”Kata Fahrul dengan menawarkan sebotol air putih di tangannya.
“Terimah.”Ucap Syifah
“Wah…hebat sekali kamu Syifah,dapat menemukan tempat misterius yang di maksud Kepala Panitia.”Kata Fahri keheranan.
“Apa ini?”Aisyah bertanya dengan membawa batu merah.
“Berkilauan, seperti batu merah delima.”Kata Iwan.
Setelah mereka mengamati begitu detail, mereka memutuskan untuk kembali ke tempat peristirahatan.
“Hmm…capek juga ya.”Kata Aisyah sambil duduk di teras depan bersama ke-6 temannya.
Setelah mereka sholat dhuhur, mereka makan bersama-sama, dari sejak itulah di antaraFahri dan Aisyah berkenalan lebih jauh.
“Kak…ada apa nih?”Sindir Assyifah.
“Emang ada apa?”Aisyah heran dengan tingkah adiknya.
“Ihh…ada apa sih, udah deh lebih baik kita berkemas- kemas sekarang, kan kita besok pulang.”Tutur Aisyah.
“Perhatian ….seluruh peserta lomba TMB diharap berkumpul di lapangan.”suara keras terdengar dari microfon.
Semua anak berkumpul di lapangan.Mereka berharap agar menjadi pemenang dalam TMB tahun ini. Karena pemenangnya akan di kirim untuk lomba TMBP (Terampil,Mandiri,dan Berani antar Provinsi).
“Asslamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.”Ucap seorang wanita pembuka acara mengawali acara pada siang hari itu.
“Anak-anak yang saya banggakan.semua kerja keras kalian kemarin sangatlah bagus,ibu terkesan sekali.”
Semua anak sangat cemas mendengar tutur kata ibu Ida.
“Pemenang Program Lomba Tahun ini adalah
………………………………………………
SMA Bahrul Islam Nuzulul Ilmi.”
“Alhammudillah”Aisyah dan Assyifah serentak.
Aisyah sangat gembira dan memberitahukan hal ini kepada orang tua mereka.
Sejak Aisyah kenal sama pemuda yang bernama Fahri,ia jadi sosok anak yang berbeda ia sedikit cuek sama teman-temannya,tapi tidak umtuk adiknnya.Aisyah seperti orang lain dimata temannya.
Hari-hari pun berlalu ketika akan ujian, Aisyah sudah diperingatkan adiknya untuk tidak melamun lagi. Aisyah juga bingung apa yang terjadi pada dirinya. Dia merasa bahwa ia tidak akan menemukan pemuda sebaik Fahri. Seolah – olah Fahri adalah sosok pemuda yang tiba-tiba datang dalam kepolosan wajah muslimahnya.
“Kak…. Ujian tinggal satu hari lagi, please, jangan gini terus…..” tutur Syifah.
Assyifah merasa kasihan terhadap kakaknya yang bisa dibilang lagi “first love”itu. Padahal rasa itu bukanlah muncul secara angsung, melainkan diawali dari rasa kagum yang lebih besar.
Hari – hari berjalan dengan cepat, Aisyah dan Assyifah telah selesai melaksanakan Ujian Nasional. Mereka sekarang tinggal menunggu pengumuman kelulusan. Akhirnya hari yang dinanti – nanti tiba, selebaran kertas yang berisi nama dan kelulusan mereka terpampang jelas di madding sekolah. Aisyah dan Syifah juga tidak mau ketinggalan informasi.
“Alhamdulillah, kak…. Nilai danunku hampir sempurna….”
“Fah…… nilaiku fah…….” Ucap Aisyah dengan mata berkaca- kaca.
“Kak…… kakak tidak apa – apa ?.” Tanya Syifah yang melihat kakaknya lemas tak berdaya melihat nilai ujiannya yang cukup jeblok itu.
“Sudahlah kak, Alhamdulillah kakak masih meraih danun seperti itu, masih banyak kok teman-teman yang ada dibawah danun kakak…. Anggaplah ini sebagai pelajaran buat kakak karena sering melamun tidak jelas seperti kemarin.” Tutur Syifah.
Setelah pengumuman ujian usai, mereka segera mendaftarkan diri ke Universitas yang mereka pilih. Ketika mendaftar Syifah melihat pemuda yang bisa dibilang lumayan tampan.
“kak….. lihat tuh….”
“Apa sih ? Eh….. udah, udah jangan dilihat lagi…. Kamu mau kegagalan menimpamu saat ini ?.”
“He…he…. Nggak juga sih…. Ya udah deh, aku nggak lihat tapi kalau ngintip nggak apa-apa kan….?.”
“Hmm…… kamu itu ada – ada aja…. Udah ach… ayo cepat masuk, sepertinya sekarang giliran kita.”
“Oc dech…… asal nggak kakak aja yang gantian lihatin dia.”
“Eh….. kamu ya…..”
Hingga pada akhirnya mereka menyadari bahwa kehidupan bukanlah berjalan seperti air mengalir. Karena air yang mengalir pasti selalu menuju ketempat yang lebih rendah, sedangkan kita hidup bertujuan untuk mencapai kejayaan yang tinggi. Oleh sebab iti hidup itu lebih baik di bilang seperti layang – layang. Sewaktu-waktu dapat terbang tinggi, terombang ambing, terbang lurus bahkan juga bisa jatuh.

THE BEST PERSAMI

THE BEST PERSAMI
Oleh : Lailatul Rosyidah
Matahari bersemangat menyinari bumi yang mulai gersang. Semilir angin, panas, kering, tandus, itulah yang mereka rasakan. Sejenak Husna merasakan keteduhan dihatinya melihat semua teman-temannya mempersiapkan peralatan MOS untuk sekolah barunya.
“Besok waktunya Persami. Semoga saja berjalan lancar meskipun panas gini cuacanya.” Bergemang di bawah pohon cemara, menikmati cuaca yang panas diterpa semilir angin yang berhembus.
“Hey … Na. Ngapain lho …?”
“Eh … lho Ra … nggak, ini lho besok Persami?”
“E … hem, males banget aku pake’ persami-persami segala.”
“Iya sih … aku juga males bangets … ya … mau gimana lagi, kerjain aja dech …”
“Yo’i … paling cuma sehari”
“Eh … pulang yuk! Aku laper …”
Fira dan Husna memang berteman akrab. Tapi sayang mereka tidak satu sekolah lagi. Karena tekanan batin tersebut. Husna dan Fira adalah anak yang super aktif. Mereka sejak taman kanak-kanak sudah bersama. Wajar jika SMA ini mereka belum rela untuk berpisah.
Ayam jantan mulai mendendangkan lagu-lagunya. Sejenak Husna membuka matanya. Memulai aktivitasnya dengan penuh semangat.
“Ya … aku harus semangat ke sekolah baruku, aku harus bisa berbagi cerita dengannya, walaupun untuk … yang terakhir kalinya.”
Setelah Husna menyelesaikan urusannya, ia langsung pulang sampai di rumah ternyata Fira sudah menunggu di depan pintu rumah Husna. Dengan membawa tas besar berisi pakaian dan perlengkapan lainnya, wajah sayup-sayup.
“Cha … thanks buat semua …”
Tak kuasa menahan air matanya, semakin deras dan akhirnya mereka berpelukan.
“Ra … mengapa kamu tidak sekolah bersamaku saja?”
“Sudah … kita harus mandiri, kapan kita mandiri kalau kita begini terus?”
Setelah Fira berpamitan, ia pun berangkat bersama pamannya. Air matanya terus menganak sungai. Begitu pula dengan Husna. Baginya adalah friend is a valuable in her live.
Sinar matahari menerobos semangat Husna. Setelah berbenah, Ia langsung bergegas ke kebun, di bawah pohon cemara ia duduk termenung, mengingat masa-masa bersama Fira.
“Ra … kamu disana sedang apa? Apa perasaanmu sepertiku?”
Serentak Husna mengingat bahwa nanti sore ia harus ikut persami. Tak lama ia berbenah-benah, ia langsung berangkat dan sepuluh menit kemudian apel pembukaan persami dilaksanakan.
Setelah shalat, Ia dan teman-teman barunya melaksanakan aktivitas-aktivitas persami. Pendiam, pemurung, pelamun, itulah sosok Husna yang sekarang. Hingga akhirnya acara renungan malam tiba. Dalam acara itu Ia menemukan seorang teman, ia baik, rajin, dan pengertian. Ia sering membantunya, apapun itu. Husna teringat dengan sahabatnya Fira yang pernah diceritakan kepada teman barunya, namanya adalah Farah.
“Hey … aku Farah …?
“Oh … ya … aku Husna”
“Hay … kamu kenapa? Ko’ murung githu?”
“Eh … nggak, nggak ada apa-apa kok.”
“Kamu jangan bohong, pasti ada sesuatu. Kamu cerita saja sama aku, aku bukan tipe orang yang ember kok”
“Ah … kamu bisa aja”
Dengan adanya Farah, hati Husna mulai tenang dan tidak menjadi seorang pemurung lagi. Hingga saat itulah Farah dan Husna berteman akrab karena mereka berada di satu kelas bahkan satu bangku.

“The End”

KASIH TAK TERLERAI

KASIH TAK TERLERAI
Oleh: Lailatul Rosyidah (siswi MAN Keboan)
Disuatu desa terdapat sebuah keluarga yang keadaan okonominya masih tergolong dalam standar sederhana. Keluarga tersebut seakan tidak rela jika ada waktu tanpa adanya pekerjaan. Semua waktu mereka selalu dibelenggu dengan pekerjaan yang melilit kehidupan mereka, bahkan hampir tiada waktu untuk menyenangkan hati mereka sendiri.
Asti widya sari, siswa kelas sebelas Madrasah Aliyah Negri yang kian merasakan kegerahan hati karena nasib yang ia rasakan saat ini. Duduk termenung di dalam ruangan petak yang dihiasi lampu kuning sepuluh watt, merenungi nasib yang menimpanya saat ini, tergolek lemas menyandarkan tubuhnya di samping meja belajar yang senantiasa menemaninya. Sering kali terlintas di hatinya akan semangat menggebu untuk merubah nasibnya yang seperti ia rasakan saat ini. Tapi terkadang rasa putus asa menghalangi angan-angannya. Tertulis seucap doa dalam buku diarynya…….
“Ya Allah……. Akankan hidup hamba-Mu selalu seperti ini Ya Allah….?? Selalu dirundung rasa kurang mampu……. Apakah hambamu ini selalu kurang puas akan kasih sayang orang tua hamba ini Ya Allah…..???.
Tak terasa butiran- butiran hangat membasahi pipi mungilnya hingga tetesan air mata lugunya sampai jatuh mmbasahi diarynya. Di lain waktu ia berusaha menepisnya dengan kata-kata penyemangat yang sengaja ia buat sendiri untuk menenangkan hatinya.
“Hmm…….. Asti…. Jangan cengeng gini dong…. Kamu harus kuat menghadapi semua ini, anggap saja semua ini adalah ujian untuk kamu……”
Sungguh berat dirasa…….. memang Asti adalah anak orang yang sederhana, tapi rasa manja terhadap orang tua, terutama pada ibunya amatlah besar. Bahkan ia sering kali tak rela perhatian ibunya berpaling pada orang lain meskipun itu keponakannya sendiri.
Bu Hasanah adalah ibu Asti yang sehari – harinya bekerja sebagai penjual di sebuah toko, beliau juga bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Sehingga tak banyak waktu beliau barcanda gurau bersama Asti . Asti adalah anak tunggal dalam keluarganya. Pak Dhani, ayah Asti bekerja sebagai karyawan pada sebuah pabrik yang pulang satu bulan sekali.
Suatu hari Asti membantu ibunya untuk memasak. Kemudian sang ibu berkata
“Asti…… majikan ibu memerlukan seseorang yang bisa mengajari anaknya dalam belajar dirumah, anaknya masih SD, jadi kamu pasti tidak merasa kesulitan karenanya. Nah sekarang tinggal kamu saja mau apa tidak…???”.
“Asti sih mau –mau saja bu…..”
Tapi dalam hati Asti penuh pengharapan bahwa dengan ia membantu ibunya bekerja disana, ibunya bisa lebih mempunyai waktu luang untuk mereka. Tapi angan-angan Asti terputus dengan……………
“Dan juga, mungkin kalau kamu menyetujuinya, mbak Dilla, anak majikan ibu itu akan kesini sore ini juga…… dan mungkin akan tinggal disini untuk sementara waktu dalam menghadapi semester tahun ini.”
“Ha…….??? Apa bu………..????”.
“iya…… nanti biar ibu bilang sama majikan ibu sore ini juga.”
Hati Asti seakan luntur tak tersisa……. Dangan cepat ia segera menyelesaikan pekerjaan yang ia lakukan tadi dan langsung bergegas ke kamarnya. Hanya sehelai sapu tangan pemberian ibunya dan buku diarynyalah yang menjadi sahabat setianya. Kembali ia menulis isi hatinya.
“Ya Allah…….. pupus sudah harapanku untuk mengembalikan kasih sayang ibu kepada kami yang akhir – akhir ini sempat pudar. Tapi…….. apa jadinya………??? Malah harus ada orang lain di tengah-tengah keluarga kami……. Memang kami ingin mencari nafkah yang halal, tapi bukan begini caranya ya Allah……. Haruskah kami menggadaikan kasih sayang kami yang kian lama kami rakit bersama…… Haruskah Ya Allah……. Haruskah………???”
Tetesan air mata semakin deras dan tak kuasa ia menahannya. Kesedihan yang begitu mendalam yang tengah ia rasakan hari ini….. seakan ia tak kuasa menerima beban seberat ini. Tapi apalah daya, hanya tangisan yang dapat ia lampiaskan. Ia tak dapat berbuat apa-apa, karena kebahagiaan ibunya adalah nomor satu baginya. Biarlah beban ini ia tanggung asal adik dan ibunya masih dpat merasakan kebahagiaan yang terselimuti dalamnya duka yang ia rasakan.
Sore kian larut, seorang gadis yang mereka tunggu tiba. Dengan sangat berat ia harus memperlihatkan senyuman diwajahnya. Ternyata, bukan hanya suatu kesedihan, tapi juga rasa khawatir melihat kasih sayang ibunya kepada gadis itu.
Hari demi hari terlewati. Setiap malam ia marasa sepi tanpa ada yang mengisi ruang hatinya. Hanya sapu tangan pemberian ibunya yang ia perhatikan. Sesaat kemudian Dilla menghampirinya.“Mbak…….. sedang apa ? kok disini sendiri ?”.
“Oh….. nggak…., aku Cuma ingin sendiri saja.”
“tapi kok mbak nangis…… mbak nangis karena kehadiranku disini ya…..?.”
“Nggak kok….. mbak cuma ada sedikit masalah saja.”
“O…… udah mbak….. jangan nangis, kata bu guru, masalah itu tidak dapat diselesaikan dengan tangisan, tapi harus ada usaha untuk menyelesaikannya.”
“Iya….. aku tau kok, udah….. sekarang ambil bukunya, belajarnya sekarang saja ya….. soalnya nanti malam mbak banyak tugas.”
Setiap hari itulah aktivitas rutin mereka, hingga hati Asti terbuka bahwa sebenarnya Dilla itu anak yang baik. Tak sepantasnya ia berprasangka buruk seperti itu. Hari haripun berlalu, semakin Asti mengenal gadis kecil itu, semakin ia menganggapnya sebagai adiknya sendiri. Hingga pada sore itu
“Mbak…… kyaknya tadi ada yang nyari’in deh…….”
“Mencariku ? siapa ?
“Nggak tau, tapi kalau nggak salah dengar namanya Arfa. Hayo……siapa tuh……….??” Pacarnya ya mbak……?.
“Ach…… bukan, apa sih……. Sok tau bangetz….”
“Alah……. Ngaku aja mbak, ntar kalau nggak ngaku, aku ambil lo pacarnya…..”
“Apaan sih……….. masih kecil juga.”“Tuh…. Kan, wajahnya merah gitu.”
Hingga mereka bercanda bahagia. Asti merasakan bahwa hatinya tidak keberatan lagi atas kehadiran Dilla di keluarganya. Bahkan dimanapun Asti berada pasti ada Dilla disana. Akhirnya dengan berjalannya waktu, Asti dapat menerima kehadiran Dilla dalam keluarganya. Dilla juga demikian, ia tidak ingin kebersamaan dengan Asti dipisah karena berjalannya waktu. Mereka berdua sangat kompak dalam bertindak dan tiada lagi oerasaan sepi dalam hari – hari mereka.

TETESAN AIR DARI SURGA

TETESAN AIR DARI SURGA
Oleh : Lailatul Rosyidah
Terik mentari yang gersang menghiasi siang yang cerah pada hari ini. Pembelajaran di sekolagh telah berakhir, jam menunjukkan pukul 13.10. Terhenyak pikiran mengingat Yang Maha Agung.
“Alhamdulillah Ya Allah…. UTS ku telah usai, terima kasih atas segala nikmat-Mu Ya Rabb.”
Terngiang di kepala Doni untuk segera pulang, tapi panasnya amtahari seolah menjadi baban baginya untuk melangkah. Akhirnya ia memutuskan untuk sholat di masjid depans ekolah terlebih dahulu.
Tali sepatu telah terlepas dari tempatnya, perlahan melangkah, berjalan melintasi tiang-tiang raksasa menghiasi teras rumah Allah, terlihat papan berjejer-jejer seolah menjadi pembatas antara makhluk-makhluk Allah. Dengans egera ia mengambil air wudlu dan kembali untuk sholat.
Dengan khusyuk dan bersahaja ia memohon kepada Sang Khalik. Hanya berkah dan ridla-Nya yang ia harapkan. Kasih sayangnya bagaikan surga dunia yang didapat. Senandung-senandung dzikir senantiasa mengalun di bibir mungilnya, tak ada yang dapat ia pikirkan kecuali keagungan-Nya lah yang menjadi pelita dalam hidup semua makhluk. Terucap lirih……….
“Ya Allah Ya Rahman…. Hanya limpahan kasih Mu yang kuharapkan…. Meskipun aku hanya hidup sebatang kara, aku akan tetapmencari ilmu-Mu Ya Allah…. Oleh karena itu, ridlailah niatku ini. Amin.”
Segera Doni bergegas untuk pulang menempuh perjalanan 2 km dengan berjalan kaki menjadi aktifitas sehari-harinya. Semangatnya sungguh besar, hanya bermodalkan keikhlasan ia melangkahkan kaki dalam menuntut ilmu.
Panas amtahari menusuk hingga tulang, perlahan-lahan menghiasi gemuruh hatinya yang tak karuan. Keringat bercufuran, kerongkongan kering menjadi saksi perjalanan hidupnya.
Di perjalanan ia melihat penjual cendol keliling. Ia berfikir mungkin cendol ini dapat menambah semangat dalam perjalanan. Kemudian ia merogoh uang dalam sakunya yang hanya 500 rupiah.
“Alhamdulillah………ternyata uang yang kemarin masih ada.”
Ketika Doni akan meneguk sekantung plastik minuman itu, seorang nenek tua tertatih-tatih dalam jalannya menghampiri Doni dengan penuh harapan agar Doni dapat membagikanminuman tersebut kepada nenek tua. Tanpa berfikir panjang, Doni memberikannya.
“Ini Nek, saya punya minuman sedikit. Mungkin nenek lebih membutuhkannya.”
“Terima kasih nak…. Kamu baik sekali, pasti semua orang membutuhkanmu.”
Kemudian Doni meneruskan perjalanan dengan kerongkongan yang tandus seperti sebelumnya. Tapi ia tetap bahagia karena setidaknya ia lebih beruntung dari pada nenek tua tadi. Setelah ia rasa cukup lelah dalam perjalanannya ia berteduh di bawah pohon di atas bukit yang biasa ia buat berteduh setiap hari. Dengan pikiran dan hayalan yang bercampur aduk menghiasi hatinya.
“Andai saja kelak bisa menjadi seperti Haji Ihsan…. Subhanallah….”
Haji Ihsan adalah orang yang membantu Doni. Setiap hari Doni cukup memberi makan ternak beliau. Sebagai gantinya Doni bisa bersekolah, ia juga tinggal di kamar belakang rumah haji Ihsan.
Tanpa ia sadari sesosok anak kecil penjual minuman keliling menghampirinya sambil memberikan minuman.
“Hai Kak…….. apakah kamu haus?”
“Oh….tidak, terima kasih. Saya tidak punya uang.”
“Tidak apa-apa Kak….daganganku sudah habis, ini tinggal sisanya dua untuk kita.”
“Terima kasih, kamu baru pulang sekolah?” tanya Doni sambil meneguk air mineral tadi.
“Saya tidak sekolah, saya harus membentu nenek saya yang sudah tua.”
Terhenyak Doni berpikir betapa beruntungnya ia dalam kehidupannya. Tanpa ia sadari masih banyak orang yang menderita dari pada dia.
“Dek…….rumahmu…..”
Ternyata dia sudah pergi entah ke mana. Doni terrenyuh…. “Apakah ini adalah tetasan air yang Engkau berikan dari surga?”
“Alhamdulillah……….”
Dengan penuh semangat Doni bergegas melanjutkan perjalanannya untuk pulang dan meladang. Ia merasa bahwa Allah senantiasa menyertai orang-orang yang sayang pada-Nya.


"cerpen ini telah dimuat di MPA pada bulan Februari edisi 293"