Sabtu, 27 Agustus 2011

HALAL BIHALAL sebagai MOMENTUM PEMBAHARUAN AKHLAK

Alhamdulillah.... hari kemenangan telah tiba. Hari dimana setiap kaum muslim merasakan betapa nikmat rasanya menang dalam hal karimah di bulan Ramadhan. Setelah satu bulan penuh menjalani ibadah di setiap waktu. Hari demi hari silih berganti dengan semangat serontak menjalani ibadah dengan penuh keikhlasan diri mengharap ridha Allah swt. Hari dimana perjuangan dalam menahan segala hal yang notabene-nya kurang baik, hingga kini tiba saatnya meraih puncak kemenangan.
Idul fitri sedang kita jalani. Jika kita mendengar kata “Fitri” maka secara spontanitas fikiran kita terfokus dengan istilah suci. Baik itu berupa suci pakaian, perbuatan, perasaan maupun pikiran. Disadari atau tidak, setiap hari kita melakukan dosa. Baik dosa kepada Allah maupun kepada sesama manusia. Nah, inilah kaitannya dengan adat yang kini telah membudaya di kalagan masyarakat sekitar.
Hampir di seluruh lingkungan masyarakat, setiap kali setelah melaksanakan sholat idul fitri pastilah kita melaksanakan sebuah aktivitas yang lebih akrab disebut dengan halal bihalal. Pada hakikatnya halal bihalal adalah aktivitas bersilaturrahmi yang biasanya kita lakukan setiap saat pada hari-hari biasa. Namun halal bihalal disini diartikan sebagai budaya masyarakat untuk saling bermaaf-maafan sesama muslim sebagai tanda kokohnya jalinan persaudaraan diantara kita pada hari raya idul fitri.
Halal bihalal di kalangan masyarakat biasanya diawali dengan “sungkem” pada orang tua secara pribadi dengan tujuan “nyuwun ngapura”. Nah... kata itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa arab “ghafura” yang artinya minta maaf. Ketika kita sungkem tak lain adalah dengan tujuan minta maaf atas segala kesalahan yang pernah kita perbuat. Sehingga tercipta saling meminta maaf yang dilakukan secara kolektif atau disebut halal bihalal.
Fungsi lain dari halal bihalal adalah mempererat tali persaudaraan antar masyarakat dan menciptakan budaya damai dalam ruang lingkup pembaharuan akhlak kembali ke-fitrah-nya. Mengapa bisa dikatakan demikian ? hal ini didasarkan dari tujuan pokok diadakannya halal bihalal yakni “menyelesaikan problem”, “meluruskan benang kusut”, “mencairkan yang beku” dengan saling bermaaf-maafan. Sehingga akhlak yang semula kurang baik akan di-refresh menjadi akhlak yang lebih baik.
Pada hakikatnya halal bihalal adalah terobosan akulturasi antara budaya jawa dan budaya islam. Uniknya budaya halal bihalal hanya ada di negara Indonesia. Maka jagalah budaya bangsa Indonesia dengan mempererat silaturrahmi melalui halal bihalal dengan maksud saling meminta maaf atas segala kesalahan yang telah kita perbuat selama ini.
Selamat Hari Raya Idul Fitri, Minal Aidin Wal Faizin, Mohon maaf lahir dan batin...............

PERAN PESANTREN DALAM MEWUJUDKAN PENDIDIKAN BERKARAKTER BAGI PELAJAR BANGSA INDONESIA

Dalam sejarah pendidikan di Indonesia, pesantren adalah termasuk lembaga pendidikan tertua, bahkan dalam sejarah perjuangan dan pembangunan bangsa, pesantren sudah banyak memberikan peran nyata dalam melahirkan pemimpin yang berkarakter kuat, militan, penuh integritas, gigih, visioner, pantang menyerah dan ikhlas dalam berjuang. Peran tersebut tidak berhenti pada masa perjuangan bangsa, melainkan hingga dewasa ini, pimpinan institusi tertinggi negara banyak yang dipimpin oleh tokoh nasional dengan latar belakang pesantren.
Begitu besar peranan pesantren dalam dunia pendidikan di bangsa ini, sehingga kelak dapat memberikan andil besar dalam mewujudkan Indonesia menjadi bangsa yang bermantabat dan berpendidikan. Berbicara tentang tentang tujuan tersebut, maka tidak akan juga terlepas dari sebuah tanggung jawab pesantren dalam mewujudkan tujuan tersebut pada perkembangan zaman modernitas saat ini. Dalam memahami gejala modernitas yang kian berkembang, pesantren sebagaimana yang di istilahkan Gus Dur sebagai ‘sub kultur’ yang memiliki dua tanggung jawab secara bersamaan, yaitu sebagai lembaga agama Islam dan sebagai bagian dari masyarakat yang bertanggung jawab terhadap perubahan dan rekayasa social di masyarakat. Dan alam prakteknya, di samping menyelenggarakan kegiatan pengajaran, pesantren juga sangat memperhatikan pembinaan pribadi melalui penanaman tata nilai dan kebiasaan di lingkungan pesantren.
Kalau boleh saya berpendapat, Pendidikan di pesantren secara umum memiliki tujuan yang secara tidak langsung sama dan sejalan dengan tujuan yang diharapkan dalam sistem pendidikan nasional, diantaranya berbudi luhur, kemandirian, kesehatan rohani. Bahkan jika pahami lebih dalam lagi, maka akan tampak ciri utama tujuan pendidikan di pesantren sebagai berikut:
1. Berakhlaqul karimah
2. Memiliki kebijaksanaan menurut ajaran Islam
3. Kepemimpinan
4. Berkemampuan mengatur diri sendiri
5. Memiliki rasa kebersamaan yang tinggi
6. Menghormati orang tua dan guru
7. Cinta kepada ilmu
8. Kesederhanaan.
Dari tujuan-tujuan di atas, hal yang menjadi dasar dan pokok adalah tentang mewujudkan santri ataupun generasi muda yang berakhlaqul karimah, karena sesuai dan sejalan dengan misi utama diutusnya Nabi Muhammad SAW, sebagaimana diterangkan dalam hadits beliau bahwa Beliau diutus di muka bumi untuk menyempurnakan akhlaq.
Dari konsep pendidikan pesantren yang saya sampaikan tersebut adalah memiliki maksud membina karakter santri yang islami dalam beribadah dan bermasyarakat. Konsep pendidikan karakter pesantren tersebut bisa digunakan sebagai konsep untuk membangun karakter pelajar muda di Indonesia. Kecenderungan yang saat ini terjadi di tengah-tengah kehidupan bermasyarkat dan berbangsa adalah sedikit demi sedikit tergerusnya karakter mulia generasi muda oleh kemajuaun zaman, terutama oleh kekuatan arus besar liberalisme, kapitalisme, materialisme dan sentimen keagamaan yang mengikis karakter pelajar bangsa indonesia.
Perilaku buruk kalangan pelajar terjadi merata diseluruh Indonesia, mulai dari tawuran, pornografi yang menjangkau anak dibawa umur, dan tindak kejahatan lainnya. Dan di sisi lain, pelajar bangsa Indonesia juga menghadapi isu radikalisme, fundamentalisme dan terorisme yang mengancam keutuhan dan jati diri bangsa yang bersendikan bhineka tunggal ika dan berdasarkan Pancasila.
Dalam menghadapi permasalahan besar tersebut, pesantren menawarkan solusi bagi keseluruhan masyarakat untuk membendung itu semua dengan konsep pendidikan pesantren yang membina karakter santrinya mulai dari awal. Terlebih pesantren yang berakar dari tradisi Nahdlatul Ulama’ yang menjunjung tinggi nilai luhur kebudayaan Indonesia, toleransi, moderatisme dan keadilan. Contoh kecil dari konsep pendidikan karakter bagi santrinya adalah menumbuhkan rasa persaudaraan dan persahabatan kuat antarsantri sehingga kecil kemungkinan terjadi konflik dan perkelahian. Kesederhanaan merupakan hal lain yang ditekankan kepada para santri. Ada juga tentang tata karma yang harus ditaati oleh para santri setiap waktu dan di manapun ia berada, sehingga kelak ketika terjun di masyarakat mereka telah terbiasa dan terdidik dengan norma agama ataupun norma bermsyarakat yang harus di taati. Sehingga menjadikan santri atau pelajar yang memiliki karakter akhlakul karimah dalam kesalehan ritual dan social.

Tema pidato "TAUBAT"

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Alhamdulillahi nasta’inuhu wanas taghfiruh
Wana’udzubillahi min sururi anfusina
Wamin sayyi’ati a’malina
Man yahdillahu fala mudhilalah
Wa man yudlil fala hadiyalah
Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammad
Wa’ala alihi sayyidina Muhammad
Amma ba’ad

Yang saya hormati ibu kepala Madrasah Aliyah Negeri Keboan
Yang saya hormati bapak dan ibu guru
Serta teman-temanku yang berbahagia.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ilahi Robbi yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta inayahnya kepada kita sehingga kita dapat bermujahadah dalam keadaan sehat wal ‘afiyah.
Shalawat ma’a salam tetap kita sanjungkan kepada junjungan kita Nabi Akhiruzzaman, Nabi Muhammad Saw. Yang telah membimbing kita dari jalan yang gelap gulita, menuju jalan yang terang benderang yakni Addinul Islam Wal Iman.

Hadirin yang berbahagia,
Sebelum saya mulai pidato singkat ini, saya mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada Master of Ceremony yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyampaikan sedikit ulasan tentang taubat.

Hadirin yang berbahagia
Manusia tak lepas dari salah dan dosa. Baik yang disengaja maupun yang tidak. Baik yang kecil maupun yang besar. Oleh sebab itu agar kesalahan kita selalu menumpuk, maka kita harus segera sadar dan kembali ke jalan yang diridhai Allah SWT.
Di zaman yang serba mini seperti sekarang ini, masih banyak kasus serupa yang kita hadapi. Mulai dari hp mini, notebook mini, jilbab mini, bahkan pakaian yang sering kita lihatpun banyak yang mi....ni. betul apa tidak....??
Sekarang jika saya yang bertanya kepada kaum adam yang disini. Bagaimana sih ekspresi kalian jika melihat cewek berpakaian mini. Apakah semacam
@ Wau..... Amazing....... atau,
@ Alhamdulillah..... dengan alasan telah menerima kenikmatan berupa sodaqoh populer gratis.atau...
@ Astaghfirullah hal adzim........
Ucapan yang terakhir tersebut memang benar, namun tangannya ya tidak boleh seperti ini juga kan ? Ucapan istighfar memang patut untu di ucapkan, karena ketika itu kita telah secara tidak sengaja melihat suatu hal yang mengundang syahwat muncul. Nah syahwat itulah yang dapat mendorong adanya hawa nafsu.
Bertaubat tidak hanya di ucap secara lisan saja, namun juga harus bersungguh-sungguh di hati, fikiran dan juga perbuatan. Oleh sebab itu, kita harus menyelingi perbuatan kita dengan perbuatan yang baik. Apalagi ketepatan pada 10 hari ke dua bulan suci Ramadhan yang penuh ampunan ini.....
Allah berfirman :

“Mintalah ampun kepada Tuhanmu, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun”. (Q.S. Nuh:10)

Hadirin yang berbahagia,
Banyak cara untuk meminta ampun kepada Allah, dengan tirakat, berdzikir, dan juga bersenandung. Hampir seluruh remaja di zaman ini tidak pernah ketinggalan dengan perkembangan musik Indonesia. Mulai dari pop, rock, jazz, klasik dan yang lainnya. Karena mereka sudah terbiasa bernyanyi setiap hari. Namun jika ditanya apakah kita sudah bershalawat atau bersenandung untuk pencipta kita ?. Diam seribu bahasalah yang hanya kita lakukan. Karena “Witing Trisno Jalaran Songko Kulino”.
Yang terbiasa nyanyi ya dia pasti jago nyanyi. Dan lain sebagainya. Oleh karena itu kita harus berusaha membiasakan untuk beristighfar daripada melakukan hal-hal yang kurang bermanfat.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Cukup sekian yang dapat saya sampaikan, semoga kita termasuk orang yang senantiasa minta ampun kepada Allah dan bertaubatan nasuha. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati para hadirin, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhirul Kalam
Usikum Wanafsin Bitaqwallah
Wabillahi Taufik Wal Hidayah
Waridha Wal Inayah
Tsummas Salamu’alaikum Wr. Wb.

NB* Naskah pidato untuk mengisi acara pondok Romadhon MAN Keboan Jombang

PUITISASI AL-QUR'AN (Special Ramadhan 2011)

KEMEGAHAN DUNIA
(Q.S. At-Takatsur :1-8)
Oleh : Lyla & Lilis

Benalu hidup tiada henti menghampiri
Berpencar, mengincar jati diri yang dzalim
Berkuasa dalam batin yang buta
Lihatlah dunia hanya tipu daya
Belenggu baginya yang dusta

Tidakkah engkau menyadari
Engkau telah dilalaikan oleh kemewahan
Menari-nari bersyair diatas harta dunia
Mendayu-dayu berlimang kesombongan
Berlomba-lomba mengejar kemegahan dunia

Mata hati telah tertutupi
Oleh kebringasan harta duniawi
Kepentingan akhirat seakan sirna
Kepentingan dunia seakan yang paling utama
Sadarilah wahai kau manusia
Ta’ takutkah engkau akan balasan-Nya

Janganlah hanya membusungkan dada
Berpacu menyerbu kemegahan dunia
Janganlah sesekali engkau seperti itu
Harta ta’ kan dapat melindungimu
Hingga jasadmu masuk keliang lahat

Kenikmatan dunia yang engkau terima
Kelak akan dipertanggungjawabkan
Sanggupkah kau menjawab pertanyaan tentangnya ?
Sanggupkah engkau bertanggung jawab atasnya ?
Sudahkah engkau bijaksana untuknya ?

Maha Besar Allah yang memiliki hari Pembalasan
Kelak hukuman akan diperuntukkan atasmu
Atas kenistaan dan kesombonganmu
Niscaya engkau akan melihat Jahim
Dan engkau benar-benar akan melihatnya
Dengan pengetahuan “ainul yaqin”

Maka, tengoklah masa depanmu
Tengoklah alam yang akan menghampirimu
Dapatkah engkau merasakan ketentraman disana ?
Maha Benar Allah dengaan segala firmannya